Sekjen PDIP Terang-terangan Sebut SBY ‘Bapak Bansos’, Dewi Tanjung: SBY Itu Presiden Hasil Kecurangan

- 30 Mei 2021, 20:13 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /YouTube Partai Demokrat

GALAMEDIA – Dewi Tanjung mengaku tidak terkejut dengan pernyataan Hasto Kristiyanto yang menyebut Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ‘Bapak Bansos’.

“Ada yang tahu siapa ‘Bapak Bansos Indonesia’? Yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” kata politisi PDIP ini, melalui akun Twitternya @Dtanjung15, Minggu 30 Mei 2021.

Hal tersebut kata Dewi Tanjung, disebabkan karena SBY kerap menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di saat masih menjabat sebagai presiden.

“Karena saat SBY jadi presiden berkali-kali adanya kenaikan BBM,” ungkap politisi yang mempunyai nama Dewi Ambarwati Tanjung.

Tidak hanya itu, Dewi menuding SBY telah memanipulasi hasil suara sehingga pria yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat ini dapat dengan mudahnya memenangkan jabatan presiden.

Baca Juga: Said Didu Kritik Abdee Slank, Ferdinand Huhataean : Orang Ini Memalukan, Lupa Beli Cermin di Rumahnya

“SBY menang jadi presiden itu hasil suara penuh kecurangan,” jelas Dewi.

Hal tersebut kata Dewi, dapat dibuktikan dengan dijadikannya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

“Dan faktanya setelah SBY jadi presiden, Anas Urbaningrum jadi Ketum (Ketua Umum) Demokrat,” tandasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut SBY sebagai ‘Bapak Bansos’.

Julukan ‘Bapak Bansos’ mulai diperkenalkan Hasto ketika dirinya menjadi pembicara di acara diskusi daring yang diselenggarakan oleh Para Syndicate tepat pada 2 hari yang lalu yakni 28 Mei 2021.

Baca Juga: Ini Kriteria Pejabat Publik Menurut Akademisi Unpad

Hal tersebut kata Hasto, dapat dibuktikan dengan hasil Pilpres 2004 dan 2009 yang dipenuhi dengan manipulasi hasil suara.

Hasto menuding jika SBY telah menggunakan uang hingga menembus angka miliaran rupiah demi meraup banyak suara guna memenangkan Pilpres 2004 dan 2009.

Tidak hanya itu, Hasto juga menganggap bansos sebagai alat politik SBY untuk menarik hati masyarakat Indonesia sehingga ia dapat menjelma jadi tokoh nasional dengan angka elektabilitas yang tinggi. ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x