Respons Pidato Jokowi Soal Ideologi Radikal, Faisal Basri Sindir Rezim yang Banyak Lakukan Kesalahan

- 2 Juni 2021, 09:08 WIB
Faisal Basri
Faisal Basri /Antara/IS jokowi/

GALAMEDIA - Ekonom senior, Faisal Basri kembali melontarkan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo

Kritik disampaikan Faisal Basri melalui akun Twitter menyusul pidato Jokowi pada peringatan hari lahir Pancasila, Selasa (1 Juni 2021) kemarin.

Jokowi mengingatkan agar semua pihak mewaspadai ekspansi ideologi transnasional radikal seiring kemajuan teknologi.

Baca Juga: Konflik Kian Memanas, Kelompok Ganjarist Muncul, PDIP : Belum Saatnya Dukung-Mendukung

Menurut Faisal Basri, rezim yang banyak melakukan kesalahan akan memandang perbedaan sebagai musuh.

Bahkan apa saja yang dianggap dapat melemahkan mereka akan dianggap sebagai ancaman termasuk teknologi.

"Rezim yang kian banyak melakukan kesalahan (Membusuk) akan memandang perbedaan sebagai musuhnya dan apa saja yang melemahkannya sebagai ancaman, termasuk teknologi," demikian cuit Faisal Basri seperti dikutip Galamedia, Rabu (2 Juni 2021).

Baca Juga: Cara Membeli dan Harga Emas 24 Karat di Pegadaian Hari Ini, 2 Juni 2021: Semua Stabil

Sebelumnya, Jokowi juga meminta semua pihak mewaspadai rivalitas antarideologi. Termasuk meningkatnya ideologi transnasional di era disrupsi teknologi saat ini.

"Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antarnilai-nilai, dan rivalitas antarideologi," tuturnya.

"Ideologi transnasional cenderung semakin meningkat, memasuki berbagai semua lini kehidupan masyarakat, dengan berbagai cara dan berbagai strategi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi," paparnya.

Baca Juga: Jangan Menyibukkan Diri Kecuali dalam Tiga Hal Ini, Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan ideologi transnasional radikal kini cenderung kian mudah menyebar ke seluruh kalangan. Menurut Jokowi, penyebaran ideologi transnasional ini bisa melampaui standar normal.

"Ketika konektivitas 5G melanda dunia, interaksi dunia juga akan semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan ke seluruh usia, tidak mengenal lokasi dan waktu," terangnya.

"Kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini," tuturnya.

Baca Juga: Mengetahui Makna Asmaul Husna: Makna Al Mudzil, As Sami’, dan Al Bashir, Semoga Allah Mengabulkan Doa-doa Kita

Untuk itu, Jokowi mengatakan pendalaman nilai-nilai Pancasila tak bisa lagi dilakukan dengan cara-cara biasa. Ia menilai perlu cara-cara baru yang luar biasa agar Pancasila dimanfaatkan dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan," kata Jokowi.

"Saya mengajak seluruh aparat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif untuk memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan," tandasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x