Bulan Bung Karno, Risma Napak Tilas ke Situs Penjara Banceuy dan Gedung Indonesia Menggugat

- 2 Juni 2021, 10:21 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono saat napak tilas ke kamar tahanan eks Penjara Banceuy yang pernah ditempati Bung Karno, Rabu, 2 Juni 2021./Lucky M Lukman
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini bersama Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono saat napak tilas ke kamar tahanan eks Penjara Banceuy yang pernah ditempati Bung Karno, Rabu, 2 Juni 2021./Lucky M Lukman /

GALAMEDIA - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini melakukan napak tilas perjuangan Presiden RI pertama Soekarno di Kota Bandung, Rabu, 2 Juni 2021.

Ditemani pengurus DPP, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dan DPC PDI Perjuangan Kota Bandung, perempuan yang akrab disapa Risma itu mengunjungi sejumlah tempat yang menjadi saksi bisu perjuangan Bung Karno.

Kunjungan ini terkait dengan Bulan Bung Karno yang diperingati setiap tahun pada bulan Juni. Pasalnya, di bulan ini Pancasila lahir pada 1 Juni, yang digagas Soekarno dan dibahas di rapat konstituante.

Keistimewaan lainnya, Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya dan wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta.

Baca Juga: Genap Berusia 26 Tahun, Berikut Fakta Perjalanan Karier Aktris Chelsea Islan

Dari pantauan galamedianews.com, tempat pertama yang didatangi yaitu kamar tahanan Bung Karno di eks Penjara Banceuy. Risma melihat-lihat eks kamar yang pernah ditiduri Bung Karno.

Kamar tersebut menjadi saksi bisu bagaimana Bung Karno menjalani masa penahanan selama delapan bulan atas tuduhan pemberontakan dan dijerat pasal-pasal karet haatzai artikelen.

Saat itu, pada akhir Desember 1929, Soekarno yang menjabat Ketua PNI dijebloskan ke Penjara Banceuy bersama rekan satu pergerakannya, yaitu R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI Pusat PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II Cabang Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Cabang Bandung).

Di penjara itu, Soekarno menempati sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berisi kasur lipat juga toilet nonpermanen.

Baca Juga: Dalam Situasi Pandemi Covid-19, Unpad Akan Terapkan Pembelajaran Hybrid pada Agustus 2021 Mendatang

Pada ruangan pengap ini pula, Bung Karno menyusun pidato pembelaan (pleidoi) yang dibacakan pada sidang Pengadilan Hindia Belanda di Gedung Landraad (kini Gedung Indonesia Menggugat) di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pledoi dengan judul Indonesie Klaagt Aan (Indonesia Menggugat) pun menjadi terkenal.

Setelah divonis bersalah dan dipidana penjara selama 4 tahun, Bung Karno dipindahkan ke Lapas Sukamiskin.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini saat napak tilas di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Rabu, 2 Juni 2021./Lucky M Lukman/Galamedia
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini saat napak tilas di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Rabu, 2 Juni 2021./Lucky M Lukman/Galamedia

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 2 Juni: Rencana Baru Alya Buat Dewa Nana Menderita

Di masa kemerdekaan, kawasan Banceuy merupakan komplek penjara. Namun seiring waktu, bangunan penjara dirobohkan pada 1983.

Perempuan yang kini menjabat Menteri Sosial itu sempat melihat-lihat kondisi eks kamar yang pernah didiami Bung Karno itu. Kamar tersebut masih terawat dengan baik dan kerap dikunjungi wisatawan.

Risma dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono bahkan sempat merenung di dalam ruangan itu. Ia sempat mengatakan untuk bagaimana bisa bertahan di ruangan sekecil itu dalam jangka waktu lama.

"Dengan semangat yang hadir di ruangan ini, kita harus semangat tidak boleh putus asa, Bung Karno sudah ajarkan itu di ruangan ini. Saya pegang replika sajadah yang digunakan Bung Karno, dia terus berdoa dan konsep pemikirannya maka terwujudlah kemerdekaan itu," tutur Risma.

Baca Juga: Cara Membeli dan Harga Emas 24 Karat di Pegadaian Hari Ini, 2 Juni 2021: Semua Stabil

"Di sini saya merasakan semangat Bung Karno memerdekakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di ruangan yang hanya seluas kamar mandi," tambah mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Risma menyebut napak tilas tersebut sangat bagus. Menurut dia, dengan napak tilas itu bisa belajar bahwa perjuangan untuk maju dan sukses harus melewati segala cobaan dan harus dihadapi.

Saat ini, tugas semua pihak untuk melanjutkan perjuangan Bung Karno. Sejarah harus jadi pelajaran untuk memperbaiki masa depan.

"Jangan melupakan sejarah. Dengan melihat sejarah kita tidak bisa terpecah belah," katanya.

Baca Juga: Cara Membeli dan Harga Emas 24 Karat di Pegadaian Hari Ini, 2 Juni 2021: Semua Stabil

Risma pun menyampaikan apresiasinya kepada jajaran DPD PDI Perjuangan Jabar dan DPC PDI Perjuangan Kota Bandung yang sudah merawat tempat tersebut.

"Ini saksi sejarah. Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran DPD dan DPC yang sudah meluangkan waktu mengurus tempat ini," ujar Risma.

Setelah napak tilas di eks Penjara Banceuy, Risma napak tilas ke Gedung Indonesia Menggugat di Jalan Perintis Kemerdekaan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x