Kasus Covid Meningkat, Akses Pintu Masuk ke RW-RW di Cimahi Ditutup

- 14 Juni 2021, 18:33 WIB
Ilustrasi Covid- 19
Ilustrasi Covid- 19 /Freepik/

GALAMEDIA - Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengambil keputusan untuk menutup akses pintu masuk RW di Kota Cimahi yang masuk kategori zona merah. Bahkan, pintu masuk tersebut bakal dijaga ketat petugas.

"Jadi kita akan perketat lagi. RW yang merah jalannya ditutup, hanya satu pintu dijaga Satgas Kelurahan," tegas Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat ditemui di gedung Cimahi Technoparkir Jalan Baros, Senin 14 Juni 2021.

Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, hingga Sabtu (12/6), dari total 312 RW di Kota Cimahi, tidak ada satupun RW yang masuk zona merah. Sementara Kasus positif aktifnya per Senin 14 Juni 2021 mencapai 639 orang, kasus positif sembuh 5.750 orang, dan 142 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca Juga: Tak Bisa Ditawar Lagi! Jenderal Listyo Sigit Perintahkan Anggotanya Serius Perangi Narkoba

Diakui Ngatiyana, kasus virus korona di Kota Cimahi memang mengalami lonjakan usai lebaran, dan bukan hanya terjadi di Kota yang dipimpinnya saja. Ia mengharapkan masyarakat untuk kembali patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Dengan kondisi saat ini, bukan hanya di Cimahi. Bahwa kondisi Covid sedang naik, sehingga saya harapkan tolong dispilin pribadi ditingkatkan. Jangan merasa ini tidak ada covid. Covid itu ada, dan banyak yang sakit dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu harus diakui kalau Covid-19 itu ada, sehingga kita tidak boleh takabur dan sombong. Disiplin pribadi, displin keluarga, displin kelompok, displin masyarakat. Mudah-mudahan kita terhindar dari Covid-19," tegasnya.

Baca Juga: Info Penting! Alhamdulillah Nilai UTBK Bisa Dipakai Mendaftar Seleksi Mandiri

Ngatiyana juga mengajak masyarakat untuk menjalanlan vaksinasi yang sedang dilaksanakan pemerintah.

"Segera datangi puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Cimahi, termasuk jangan takut kalau di swab karena untuk mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya, sehingga tidak menular kepada orang-orang sekitar.

Saya harapkan supaya masyarakat sadar untuk melaksanakan swab, dan melaksanakan vaksinasi yang belum melakaksanakan," tuturnya.

Baca Juga: PDIP Tetap Ogah Usung Ganjar Pranowo Meski Elektabilitas Terus Melesat: Silakan dari Partai Lain!

Diakui Ngatiyana, vaksinasi ini memang tidak 100 persen bisa menangkal virus.

"Setelah vaksin itu kita minimal sudah ada 65 persen anti body yang ada di badan kita. Sehingga akan menangkal virus-virus yang akan masuk. Daripada tidak, 'kan 0 persen. Tapi kalau sudah (divaksin) berarti 65 persen antibody kita sudah ada," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ngatiyana juga mengajak masyrakat untuk sama-sama menjaga Kota Cimahi, dengan tidak berkerumun salah satunya.

Baca Juga: Jajal Jadi News Anchor, Kemampuan Bahasa Inggris Celine Evangelista Bikin Warganet Takjub

"Apabila masih ada yang melakukan kerumunan, termasuk pasar modern, pasar kaget dan pasar tumpah khusunya yang begitu banyak masyarakat akan kita batasi. Sehingga kita benar-benar jaga ketat, jangan sampai pasar tumpah atau pasar kaget ini meluap, sehingga menjadikan klaster baru," jelasnya.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x