Luhut Sebut Lonjakan Covid-19 Kesalahan Bersama, Rocky Gerung: Betul, Pemimpin Hanya Memikirkan Infrastruktur

- 16 Juni 2021, 16:33 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

 

GALAMEDIA – Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsas Panjaitan menilai, meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini diakibatkan kesalahan dari berbagai pihak.

Luhut bahkan menyinggung banyak pemimpin yang tidak memberikan contoh yang baik pada masyarakat luas.

“Semua kita harus melakukan perenungan. Kalau kita sebagai pemimpin tidak memberikan contoh, dampaknya seperti sekarang, banyak korban yang tanpa kita sendiri langsung atau tidak langsung akibat kita sendiri,” tuturnya dalam webinar, Selasa, 15 Juni 2021.

Sebagai pengamat politik, Rocky Gerung turut menanggapi pernyataan berani dari Luhut. Rocky mengatakan, jikalau yang mengatakan hal tersebut adalah presiden, pasti ia menyindir bawahannya.

“Kalau yang ngomong presiden, maka dia nyindir bawahannya pasti, karena dia pemimpin tertinggi tuh,” katanya dilansir melalui Youtube Rocky Gerung Official, Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 16 Juni 2021: Dewa Terancam di Penjara Lagi

Namun bedasarkan logika Rocky, Luhut mengatakan hal itu pasti tertuju pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Tapi kalau yang ngomong Luhut, berarti dia menyasar pemimpin di atasnya, ya presiden. Kan logikanya begitu, logika aja ya,” ungkap dia.

Luhut menyatakan hal ini kesalahan bersama, menurut Rocky, karena ia gagal menjalankan programnya untuk mengendalikan Covid-19 di Indonesia.

“Bahwa Luhut memang menanggap bahwa usaha dia akhirnya tidak berhasil, kan dulu dia yang jaminkan bahwa, dalam dua minggu atau segala macam, lima daerah selesai tuh, tapi dia gagal itu.”

“Nah kalau dia gagal, dia mesti bilang begitu, bahwa kesalahan bersama,” jelasnya.

Baca Juga: Wanti-wanti Potensi Gempa Berkekuatan 8,9, Pakar Gempa Ungkap 4 Syarat Terjadi Tsunami

Ahli filsuf ini membenarkan pernyataan Luhut bahwa ini kesalahan bersama seluruh rakyat Indonesia, namun ketidakdisiplinan lebih ditunjukkan oleh pemerintah, terkhusus presiden yang beberapa kali ada dalam kerumunan.

“Betul kesalahan bersama, ada yang tidak disiplin memang, tetapi yang tidak disiplin lagi adalah pemerintah, karena berkali-kali presiden terlihat ada di dalam kerumunan tuh,” ujar Rocky.

Hal ini beriringan dengan penuhnya Wisma Atlet dan sudah tidak bisa menampung pasien Covid-19.

Atas dasar itu, Rocky melihat adanya kontras perbedaan, karena Jokowi hingga kini masih terus melakukan proyek-proyek besar namun tidak memperhatikan kasus Covid-19.

“Jadi sekaligus menerangkan bahwa, pemerintah, Presiden Jokowi masih mau memamerkan, masih ada 200 proyek besar di infrastruktur yang ada di APBN kan, dan itu menelan biaya banyak.”

“Kan ini kontras nya tuh, masa presiden gak bisa berpikir secara ekstrapolasi bahwa akan ada penambahan kasus, karena di India dari sebulan lalu sudah bertambah kasusnya, Malaysia juga, masa gak dipersiapin,” tutur Rocky.

Baca Juga: bank bjb dukung Pelaksanaan Beauty Bazaar Bandung Beauty Station 2021

Pendiri Setara Institute ini menyimpulkan, Luhut benar bahwa pemimpin Indonesia hanya memikirkan infrastruktur bukan tentang kesehatan.

“Ini artinya memang Pak Luhut betul, bahwa pemimpin-pemimpin kita hanya berpikir tentang infrastruktur, tidak berpikir tentang kesehatan,” pungkasnya.*** ***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x