Bahkan, menurut mereka yang tidak percaya Covid-19, kematian merupakan perpisahan sementara yang melahirkan kesedihan sementara.
"Kematian bagi mereka cuma perpisahan sementara yang melahirkan kesedihan sementara juga," ungkapnya.
Di samping itu, mereka yang tidak percaya Covid-19 juga tidak mau menukar ketidakpercayaannya itu dengan menaati protokol kesehatan.
Baca Juga: Kudeta Partai Demokrat Belum Berakhir, Moeldoko Cs Gugat ke PTUN: Yakin Bakal Dikabulkan
"Mereka tak mau menukar keyakinan ini dengan protokol kesehatan yang membatasi," jelas Budiman.
Padahal, keberadaan protokol kesehatan dapat mengurangi peluang kematian mereka akibat paparan Covid-19.
"Yang bisa mengurangi peluang untuk kebersamaan abadi usai kematian yang pasti, pungkasnya.***