Mustari mengatakan bahwa gelaran Piala Wali Kota Solo, yang digagas Gibran Rakabuming Raka, dikatakannya sangat tidak tepat, mengingat kondisi Covid-19 di Jawa yang semakin meningkat termasuk di kota Solo.
Bahkan Mustari menilai, jika arogansi Gibran Rakabuming Raka diperlihatkan disini, tatkala tetap bersikukuh untuk menggelar Piala Wali Kota Solo ditengah Covid-19 yang kembali meningkat.
"Covid-19 meningkat di Jawa termasuk Solo, tetapi Gibran bersikukuh tetap menggelar Piala Wali Kota Solo, Ini arogansi yang diperlihatkan Gibran," ucap Mustari.
Tak hanya itu, Mustari mengkritik keras Gibran Rakabuming Raka yang menurutnya mengandalkan status anak Presiden dalam gelaran Piala Wali Kota Solo tersebut.
Ia menilai jika Gibran Rakabuming Raka bisa berbuat semaunya karena dirinya merupakan anak Presiden dan orang lain tidak bisa melarangnya.
"Merasa anak Presiden bisa berbuat semaunya dan orang lain tidak bisa melarang," terangnya.
Selain itu, sikap yang diperlihatkan Gibran Rakabuming Raka dengan tetap menggelar Piala Wali Kota Solo, disebut Mustari sebagai tanda seorang pemimpin yang lemah.
Menurutnya Gibran Rakabuming Raka sedang mempertontonkan sosok pemimpin yang lemah dengan arogansi sok berkuasanya.
"Pemimpin yang lemah akan memperlihatkan arogansi sok berkuasa," pungkasnya.