Cimahi Kembali Zona Merah, Sehari Ada 50-80 Kasus Baru, Angka Kemarian 160 Jiwa, Ngatiyana: Mengkhawatirkan!

- 30 Juni 2021, 18:18 WIB
Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana (tengah)./Laksmi Sri Sundari/Galamedia
Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana (tengah)./Laksmi Sri Sundari/Galamedia /

GALAMEDIA - Setelah bertahan cukup lama di zona oranye, Kota Cimahi kini masuk zona merah risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Masyarakat pun diminta menjaga diri, dan tetap patuh menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi juga melakukan pengetatan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), guna mencegah penularan Covid-19.

Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat ditemui di Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Rabu, 30 Juni 2021.

"Kita prihatin Cimahi masuk zona merah dengan meningkatnya kasus covid," ujarnya.

Baca Juga: Awas! Varian Delta Covid-19 Ditemukan di 9 Daerah di Jawa Barat, Sudah Menyerang Pasien Berusia Muda

Ngatiyana mengatakan, sejak awal pandemi hingga saat ini sudah menembus 8.000 kasus Covid-19 di wilayahnya.

"Kasus Covid-19 sudah tembus 8.000, yang sembuh 6.711 orang. Sisanya dirawat di RS maupun isolasi mandiri. Tingkat kematian juga terbilang tinggi, sudah 160 orang," bebernya.

Menurut Ngatiyana, masyarakat yang abai terhadap prokes membuat penularan Covid-19 sulit dikendalikan.

"Mengkhawatirkan apabila masyarakat tidak bisa jaga kesehatan. Makam di blok D TPU Lebaksaat sudah penuh, dan kita sudah buka lahan blok C, kalau tidak diantisipasi kematian terus bertambah. Tolong hindari kerumunan, wajib gunakan masker karena kalau sudah terpapar bakal berat," tururnya.

Di Kota Cimahi, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 478 orang.

Baca Juga: Menyelamatkan 'Manusia yang Lupa Jalan Pulang', Dedi Mulyadi: Tak Seharusnya Mereka Berkeliaran dan Terlantar

"Total ASN dan THL yang terkonfirmasi positif itu berjumlah 478 orang, yang sembuh 22 orang. Sehingga 456 orang yang masih positif. Ini tersebar di Pemkot Cmahi, termasuk di kecamatan kelurahan sampai puskesmas," terangnya.

"Kita tidak terapkan lockdown, tidak libur, tapi bekerja dari rumah (Work From Home/WFH). Saya apresiasi kepada ASN yang masih bekerja bergiliran untuk pelayanan masyarakat ditengah," kata Ngatiyana menambahkan.

Pihaknya terpaksa menutup layanan IGD RSUD Cibabat akibat membludaknya pasien Covid-19, ditengah keterbatasan personel.

"Pasien penuh sedangkan petugas sebagian terpapar Covid. Kalau terus ditampung, khawatir tidak tertangani. Sehingga pasien disalurkan ke RS atau klinik lain atau isolasi mandiri bagi yang gejala ringan. Sempat juga oksigen kekurangan, Alhamdulillah dapat bantuan dari Kesdam III/Siliwangi untuk RSUD Cibabat dan RS Dustira," ungkapnya.

Baca Juga: Kena Somasi Gara-gara Sebut 'Orang Gila' hingga Didesak Hapus Konten, Deddy Corbuzier Minta Maaf

Kondisi serupa terjadi di sejumlah puskesmas. "Kebijakan layanan puskesmas ditutup sementara karena tenaga kesehatannya terpapar Covid-19. Layanan terbatas untuk vaksinasi, pemeriksaan tes covid, dan kondisi darurat," ucapnya.

Menurut Ngatiyana, pengetatan aturan PPKM diberlakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Untuk PPKM darurat, pihaknya masih menunggu instruksi pemerintah pusat. Namun, sesuai kondisi Cimahi zona merah saat ini, maka aturan diperketat kembali, baik tingkat Kota hingga RT/RW.

Selain itu, penyemprotan disinfektan di wilayah bergiliran, penutupan jalan dilakukan di lokasi tempat berkerumun banyak, propaganda razia masker kita turun lagi ke jalan.
"Kami sudah tutup pasar tumpah atau pasar kaget, hajatan tidak boleh kecuali akad nikah dengan jumlah orang dibatasi, tempat usaha hanya buka sampai pukul 20.00 WIB, patroli dan jaga wilayah serta pantau warga isolasi mandiri terus dilakukan," tuturnya.

Baca Juga: Tanggapi Jokowi yang Bicara Soal Etika, Demokrat Minta Presiden Pecat KSP Moeldoko karena Tidak Beretika

Pihaknya menekankan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan. "Kondisi Cimahi zona merah harus membuat masyarakat sadar dan berhati-hati sehingga tidak ikut serta menyumbang penyebaran Covid-19. Tidak boleh sombong dan takabur. Lakukan prokes, pola hidup sehat dan berolahraga," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, drg. Pratiwi mengatakan, masuknya Kota Cimahi ke dalam zona merah lantaran jumlah kasusnya yang melonjak. Dalam sehari, kata dia, rata-rata ada 50-80 penambahan kasus baru.

"Memang udah (merah) dari kemarin. Kan lonjaknnya tinggi, udah gak bisa dibendung lagi. 50-80 per hari," terang Pratiwi.

Dikatakan Pratiwi, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Cimahi salah satunya karena tingkat penularan yang cenderung lebih cepat. Ia menduga hal tersebut dikarenakan virus korona varian Delta sudah menginfeksi di Kota Cimahi.

"Karena memang sudah gak bisa dihindari lagi. Iya (dugaan) ke arah sana (Delta), tapi belum bisa memastikan," katanya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x