"Saya anggap Gibran benar karena dia menganggap apa yang diucapkan presiden Jokowi yang kemudian ayahnya dan Pak Luhut itu Lip Service," kata Rocky dikutip Galamedia dari Kanal YouTube-nya, Sabtu, 3 Juli 2021.
"Jadi Gibran justru menuduh kembali bahwa presiden cuma lip service lah. Karena ini mau diuji kan bener gak bisa gak nanti presiden menegur walikota atau melalui pak Luhut," sambungnya.
Melihat hal itu, Rocky merasa itu semua parodi karena beberapa pejabat negara rasanya acuh-tak acuh dengan aturan yang telah dibentuk pemerintah itu sendiri.
"Jadi pejabat negara mempertontonkan hal yang bertentangan. Walikota Solo juga begitu, akhirnya kan orang tidak lagi menganggap serius hierarki etika," ujarnya.
Menyinggung hal tersebut, Rocky menganggap apa yang dilakukan Gibran adalah suatu arogansi karena melanggar peraturan pusat.
"Atau memang ada desain lain di dalam kebijakan walikota Solo yang harus di atas kebijakan negara harus lebih diistimewakan," katanya.
"Intinya begitu jadi pemanfaatan jabatan dalam upaya arogansi. Ini sebenarnya arogansi baru," sambungnya.
Lebih lanjut, Rocky juga beranggapan bahwa semua walikota nantinya akan berdiri di belakang Gibran jikalau tak ada penindakan tegas.
"Walikota lagi bersiap-siap berdiri di belakang Gibran karena mereka beranggapan ekonomi di daerah itu justru dihidupkan dengan pasar tradisional. Jadi nanti walikota akan pasang pengumuman mengikuti kami akan berada di belakang walikota Solo karena esensial," tegasnya.