Duo Yudhoyono Ibas dan AHY Kompak Kritik Pemerintah Soal Penanganan Covid-19 di Tanah Air

- 7 Juli 2021, 18:53 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhyono (kanan) dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri).
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhyono (kanan) dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri). /Instagram/@ibasyudhoyono.

GALAMEDIA - Duo Yudhoyono kompak kritik pemerintah soal penanganan Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas memberikan peringatan kepada pemerintah soal penanganan Covid-19 di Tanah Air.

Ibas mempertanyakan kapan Indonesia dapat keluar dari pandemi Covid-19 yang kian hari justru semakin melejit angka kasusnya.

"COVID-19 makin 'mengganas'. Keluarga, sahabat dan di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini?" kata Ibas, dilansir dari akun Twitter Fraksi Partai Demokrat DPR RI Rabu, 7 Juli 2021.

Ketua Fraksi Partai Demokrat itu wanti-wanti agar pemerintah atau negara dapat menyelamatkan nyawa rakyat.

Selanjutnya kata dia, ia tak ingin negara Indonesia disebut sebagai 'bangsa gagal' atau 'failed nation'.

Baca Juga: Bacaan Niat hingga Tata Cara Salat Idul Adha 1442 H di Rumah Saja, Bisa Dilakukan Sendiri Maupun Berjamaah

"Jangan sampai negara kita disebut sebagai 'failed nation' akibat ketidakmampuan negara selamatkan rakyatnya," katanya.

Selain itu, Ibas juga menyoroti soal ketersediaan tabung oksigen saat ini. Dinilainya bahwa pemerintah seolah tak berdaya mengatasi Corona.

"Penanganan COVID-19 sudah memasuki tahun kedua, pemerintah terlihat 'tak berdaya', antisipasi pun lemah. Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, sementara di saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat," tegas Ibas.

Di sisi lain, kritik juga disampaikan oleh sang kakak yang tak lain adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY merespons sebuah rilis yang dikeluarkan Bank Dunia (World Bank) yang menyatakan bahwa Indonesia kini turun kelas.

Turun kelas yang dimaksud adalah dari yang semula penduduk dengan penghasilan menengah ke atas, kini justru menjadi penduduk dengan penghasilan menengah ke bawah.

Menanggapi itu, putra sulung Presiden Indonesia keenam itu menyebut bahwa idealnya memang Indonesia harus naik kelas, tidak tinggal kelas apalagi turun kelas.

"Idealnya, kita selalu naik kelas. jangan tinggal kelas apalagi turun kelas," kata AHY melalui Twitternya Rabu, 7 Juli 2021.

Namun kata dia, masalah genting saat ini bukan soal status kelas, melainkan mampukan negara menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19.

"Masalah gentingnya bukan dimana status kelas kita saat ini, tapi mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari Covid?," tanya dia.

Baca Juga: Kabar Gembira! Diskon Listrik Diperpanjang Hingga September 2021, Begini Syarat dan Cara Mendapatkannya

Ia menyebut bahwa sekarang ini hampir sekian menit sekali terdengar suara ambulans dan sekian jam sekali ada kabar duka dari orang terdekat.

"Hampir sekian menit sekali terdengar sirine kencang ambulans. Hampir sekian jam sekali terima berita duka dari yang kita kenal," ucapnya.

Dengan demikian kata AHY, semakin hari rekor baru baik yang positif maupun yang meninggal terus bertambah. Ia mempertanyakan sampai kapan kondisi ini akan terus terjadi?.

"Ini mengkonfirmasi, setiap hari ada rekor baru, baik jumlah yang positif terpapar, maupun yang meninggal dunia. Sampai kapan Indonesia?." pungkasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah