Network
GALAMEDIA - Penyanyi sekaligus dokter, Tompi menyoroti politisi PAN Rosaline Irene Rumaseuw yang mengusulkan agar disediakan rumah sakit khusus pejabat.
Melalui akun Twitter pribadinya, Tompi tampak sangat tidak setuju dengan usulan Rosaline terkait rumah sakit khusus pejabat.
Menurut Tompi, pemikiran seperti yang dilontarkan Rosaline tidak akan muncul jika semua pejabat bekerja dengan sepenuh hati.
Tompi mengatakan bahwa seharusnya yang diperbuat semua orang termasuk para pejabat itu untuk kemaslahatan bersama.
Baca Juga: Kapolda Metro Perintahkan Anak Buahnya Datangi Rumah-rumah Warga dan Mengambil Foto KTP, Ada Apa Ya?
"Pemikiran pejabat perlu punya RS khusus pejabat GAK AKAN LAHIR kl kita semua bekerja sepenuh hati, apapun yg kita buat bener2 demi kemaslahatan bersama," kata Tompi, dikutip Galamedia, Sabtu 10 Juli 2021.
Selain itu, Tompi juga menyinggung soal para pejabat yang pada saat belum menjadi anggota Dewan selalu mendekati rakyat.
Menurutnya saat kampanye, para pejabat tersebut sering kali menggunakan slogan bahwa pejabat adalah bagian dari rakyat.
Oleh karena itu, ketika sudah menjadi anggota Dewan dan menderita sakit, menurut Tompi tidak etis kalau pejabat minta dibedakan dengan rakyat.
Baca Juga: Partai Demokrat AHY Kembali Warning Kelompok KLB Moeldoko, Ada Apa Lagi?
Ia pun menyarankan kepada pejabat bersangkutan dalam hal ini Rosaline supaya bekerja kearah yang lebih baik lagi.
Menurutnya belum terlambat pejabat-pejabat bersangkutan untuk berbuat lebih baik lagi.
"Saat kampanye slogannya pejabat adalah bagian dr rakyat, masa saat sakit minta dibedain. Belum terlambat untuk berbuat lebih baik," pungkasnya.
Seperti diketahui, politisi PAN yakni Rosaline Irene Rumaseuw membuat heboh masyarakat usai mengusulkan agar disediakan rumah sakit khusu pejabat.
Baca Juga: Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19, BIN Jabar Gulirkan #GerakanBerbagiUntukWarga
Rosaline beralasan usulan tentang agar disediakan rumah sakit khusus bagi para pejabat, lantaran banyak dari para pejabat terpapar Covid-19 yang sulit mendapatkan akses ke rumah sakit.
Menurutnya, hampir semua rumah sakit penuh terisi oleh masyarakat yang terpapar virus Covid-19, sehingga hal itu membuat para pejabat yang positif Covid-19 terlunta-lunta saat berada di rumah sakit.
Ia juga menegaskan bahwa para pejabat harus diistimewakan karena menurutnya sudah bekerja untuk kepentingan publik.***
