Dilansir Galamedia melalui akun Twitter miliknya @sudjiwotedjo, ia mengatakan akan timbul masalah terkait rasa kesenasiban.
"Gini lho Pak Menkes @BudiGSadikin , soal vaksinasi berbayar ini bila nanti akan tetap dilanjutkan problemnya bukan TOH VAKSINASI GRATIS TETAP DIBUKA .. TAPI SOAL RASA KESENASIBAN YG NILAINYA = VAKSINASI DLM MENGHADAPI PANDEMI. Vaksinasi berbayar & PCR/antigen berbayar BEDA!!!" cuit Sudjiwo Tedjo.
Lelaki dengan julukan Presiden Jancukers ini dengan tegas mengatakan bahwa tes PCR/Antigen adalah pilihan, tetapi vaksinasi menyangkut nyawa seseorang.
"Tes PCR/Antigen Itu soal pilihan.. kalau gak tes gak bisa naik pesawat dll. Vaksinasi ( dgn asumsi kemanjurannya tinggi) adalah soal MODYAR/TIDAK.. artinya bukan soal pilihan," tulisnya.
"Vaksinasi berbayar akan membuat yg punya uang bisa divaksin duluan. Ini mengusik rasa kesenasiban," ungkap Sudjiwo.
Ia pun meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk belajar lagi mengenai ilmu humaniora.
"Saya denger dari sesama alumni ITB Pak Menkes jago itung2an ekonomi/keuangan/manajemen .. satu mazhab dengan bbrp alumni ITB yg sebelumnya jg pada jadi menteri," tulisnya.
"Itu bagus. Tp, sy usul Pak Menkes dan seluruh temen2 alumni ITB yg se-mazhab , agar mulai belajar ilmu2 humaniora," sambungnya.