Anggota DPR Ini Minta Menkes Agar Dapat ICU, Pakar: Kenapa Tidak Minta Pastikan Dapat Pemakaman yang Layak

- 14 Juli 2021, 15:50 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. /Twitter/@KemenkesRI

GALAMEDIA - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono belum lama ini turut menyoroti perihal permintaan anggota DPR RI Fraksi PAN Saleh Daulay kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Dalam pernyataannya, Saleh meminta kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin agar wakil rakyat mendapatkan perawatan ICU ketika terpapar Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Saleh dalam Rapat Kerja Komisi IX bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin, Selasa, 13 Juli 2021.

“Saya tidak mau lagi misalnya mendengar anggota DPR yang tidak sempat ICU, seperti dialami anggota fraksi PAN, saudaraku John Siffy Mirin, tidak mendapat ICU,” kata Saleh.

Menanggapi hal tersebut, Pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono turut angkat suara perihal permintaan agar wakil rakyat mendapatkan perawatan ICU ketika terpapar Covid-19.

Baca Juga: Innalillahi, Ekonom Senior Rizal Ramli Turut Berduka: Semoga Dimaafkan dan Diterima di Surga

Melalui akun Twitter pribadinya @drpriono1, pakar epidemiologi tersebut menilai bahwa permintaan tersebut merupakan permintaan yang aneh.

“Permintaan yang aneh. Seperti permohonan agar kena Covid-19 yang berat yang butuh ICU,” kata Pandu Riono dilansir Galamedia dari akun Twitter @drprioni1 pada Rabu, 14 Juli 2021.

Tak berhenti disitu, Pandu Riono pun nampak memberikan sindiran pedas terhadap usulan Saleh itu.

“Kenapa tidak yang minta pastikan dapat pemakaman yang layak ya?” tuturnya.

Kabarnya, permintaan Saleh itu dipicu setelah meninggalnya anggota DPR Fraksi PAN, John Siffy Mirin setelah terpapar Covid-19.

Saleh menduga John meninggal dunia karena telat dibawa ke ICU karena rumah sakit penuh menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Perpanjangan Masa PPKM Darurat Bukan Hal yang Tak Mungkin Dilakukan

Saleh mengaku ikut merasakan kehilangan keluarga yang terkena Covid-19 lantaran tempat tidur ICU penuh.

Menurut Saleh, kejadian inilah yang kemudian mendorong Wakil Sekretaris Jenderal PAN Rosaline Irene Rumaseuw menyampaikan keinginan agar dibangun rumah sakit Covid-19 khusus untuk kalangan pejabat negara.

Namun usulan Rosaline agar dibangun RS Covid-19 khusus bagi pejabat negara itu pun mendapatkan kritikan dari berbagai kalangan.

Pasalnya di waktu yang sama pun, rakyat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RS.

Pasalnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, membuat kapasita rumah sakit di sejumlah daerah kian menipis.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x