Gempa bumi ini memicu Tsunami yang menghantam desa-desa di pesisir selatan Jawa Barat di Cipatujah, Tasikmalaya dan Pangandaran, Ciamis, Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Purworejo serta Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Jaksa Penuntut Habib Rizieq Shihab Meninggal Dunia, Instagram Bima Arya Mendadak Kena Teror Warganet
Menurut warga, tsunami datang sekitar 15-20 menit setelah gempa bumi terjadi. Sebelum tsunami berkecepatan 40 kilometer per jam datang, warga melihat air laut surut hingga 2-3 kali.
Hasil penelitian mengungkap tinggi Tsunami lebih dari 4,8 meter dengan jarak luncur ke daratan sekitar 500 meter. Akibat gempa dan Tsunami itu, sebanyak 668 orang meninggal dunia.
Kemudian 65 hilang (diasumsikan meninggal dunia) dan 9.299 lainnya luka-luka. Sementara menurut BMKG korban tewas mencapai 665 orang, 9.275 luka-luka dan 65 hilang tersebar di 9 kabupaten, 3 provinsi.
Baca Juga: Ikatan Cinta 17 Juli 2021: Sebelum Meninggal, Sumarno Akan Beberkan Rahasia Elsa pada Polisi
Sebagian besar korban tewas dan kerusakan merupakan akibat terjangan gelombang tsunami. Korban terbanyak berada di Ciamis-Pangandaran yakni 415 orang.
Disusul sebanyak 157 orang di Cilacap, 62 orang di Tasikmalaya, 15 orang di Kota Banjar, 10 orang di Kebumen, 3 orang di Gunung Kidul dan Bantul serta 1 orang di Garut dan Banyumas.