“Bagusnya jadi Presiden seumur hidup kek aku ini tak punya sedetik pun waktu yang tersita untuk mikirin menang di Pilpres berikutnya,” tuturnya. Pasalnya, ia hanya ingin menghabiskan semua waktunya untuk membahagiakan rakyat Indonesia.
“100 persen waktuku habis untuk membahagiakan rakyat. Bahkan saat ngenc*k pun, sebab yang kuenc*k tak lain adalah rakyat jua,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Soekarno sempat diangkat sebagai Presiden seumur hidup melalui TAP MPRS No. III tahun 1963.
Selang tiga tahun kemudian, Ketetapan MPRS ini langsung dicabut dan diganti dengan TAP MPRS No. XVIII tahun 1966. ***