Andai Kebijakan Presiden Seumur Hidup Diterapkan, Sujiwo Tejo: 100 Persen Habis untuk Bahagiakan Rakyat

- 23 Juli 2021, 16:06 WIB
Budayawan Sujiwo Tedo
Budayawan Sujiwo Tedo /UTARA TIMES


GALAMEDIA – Budayawan, Sujiwo Tejo menanggapi revisi Statuta Universitas Indonesia (UI) dengan menciptakan sebuah lagu yang berjudul “Jodoh”.

“Laguku ‘Jodoh’ bukan Statuta UI, cuk. Tak ada revisi, itu cuma kelanjutan dari dangdutan-swing-jazz yang ini dan belum mengundurkan diri,” cuitnya, seperti dilihat Galamedia, Jumat, 23 Juli 2021.

Sontak, lagu ini pun mendapatkan respons positif dari salah satu netizen.

“Keren seniman (Sujiwo Tejo),” puji akun @HariSubagya.

Baca Juga: Lalamove Bareng ACT Bandung dan DT Peduli Bagikan Daging Kurban pada Masyarakat

“Emang, makanya aku jadi Presiden Janc*ukers seumur,” balas Sujiwo Tejo.

“My Presiden,” balas akun @HadidMurdhy.

Lantas, Sujiwo Tejo pun langsung menyinggung soal kebijakan Presiden seumur hidup. Sujiwo Tejo menyebut, kebijakan Presiden seumur hidup itu memiliki banyak keuntungan untuk dirinya.

Menurut Sujiwo Tejo, jika kebijakan Presiden seumur hidup itu diterapkan di Indonesia, maka waktunya tidak habis sia-sia untuk memikirkan masalah pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Baca Juga: Nikita Willy Pamer Olahraga Pilates, Netize Salfok: Ya Ampun Bodynya

“Bagusnya jadi Presiden seumur hidup kek aku ini tak punya sedetik pun waktu yang tersita untuk mikirin menang di Pilpres berikutnya,” tuturnya. Pasalnya, ia hanya ingin menghabiskan semua waktunya untuk membahagiakan rakyat Indonesia.

“100 persen waktuku habis untuk membahagiakan rakyat. Bahkan saat ngenc*k pun, sebab yang kuenc*k tak lain adalah rakyat jua,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Soekarno sempat diangkat sebagai Presiden seumur hidup melalui TAP MPRS No. III tahun 1963.

Selang tiga tahun kemudian, Ketetapan MPRS ini langsung dicabut dan diganti dengan TAP MPRS No. XVIII tahun 1966. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x