605 Ulama Wafat Akibat Covid-19, Wapres Ma'ruf Amin: Meninggalnya Satu Suku Lebih Ringan Daripada Satu Ulama

- 3 Agustus 2021, 09:15 WIB
Wapres Ma'ruf Amin.
Wapres Ma'ruf Amin. //Instagram.com/@kyai_marufamin/

 

GALAMEDIA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengungkapkan hingga saat ini sudah ada 605 kiai dan ulama ataupun pengasuh pondok pesantren yang meninggal akibat terpapar Covid-19.

“Per 7 Juli 2021, berdasarkan data Kementerian Agama sudah ada 605 orang kiai dan ulama serta pengasuh pesantren yang dipanggil Allah," ujar Wapres dalam Peluncuran Program ‘Kita Jaga Kiai’ secara virtual, Senin, 2 Agustus 2021.

Sehubungan itu, Wapres meluncurkan Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag). Upaya tersebut sebagai ikhtiar untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren.

"Program ini salah satu bentuk penghargaan pemerintah dalam menjaga kesehatan para kiai dan pengasuh pesantren yang telah berjasa bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tuturnya.

Kiai Ma’ruf menuturkan, dalam beberapa bulan terakhir telah banyak kiai, ulama, pengasuh pesantren, cendekiawan, dan ilmuwan Indonesia yang meninggal dunia. Selain itu, cukup banyak santri terpapar Covid-19 di lingkungan pesantren selama pandemi menerpa Indonesia.

Menurut Wapres, kewafatan para kiai dan ulama mempunyai arti sangat penting dan krusial bagi kehidupan umat. Bahkan, Rasulullah SAW pun menegaskan bahwa ulama merupakan pewaris para nabi. Karena itu, wafatnya ulama diungkapkan oleh Rasulullah sebagai sebuah musibah.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 Agustus 2021: Al Cari Ahli IT untuk Deteksi Lokasi Hp Ricky

“Meninggalnya para kiai dan ulama adalah musibah yang tak tergantikan dan sebuah kebocoran yang tidak bisa ditambal. Wafatnya para kiai dan ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih ringan daripada meninggalnya seorang ulama,” katanya.

Disebutkan, peran ulama sebagai pewaris nabi yang telah memberikan ilmu dan peradaban dengan menjaga, mendidik, serta melakukan berbagai perbaikan di segala bidang. Antara lain di bidang aqidatan (teologis), fikratan (pemikiran), ibadatan (ibadah), muamalatan (hubungan sesama manusia), dan akhlaqiyatan (budi pekerti).

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x