Network
GALAMEDIA - Ketua Kwarda Jawa Barat Atalia Praratya menyebutkan, seorang pemimpin harus bisa membawa gerbongnya ke arah yang lebih baik.
"Ini sangat berbeda dengan pimpinan yang hanya bisa menyuruh atau silahkan go. Kalau pemimpin harus let's go," ujar Atalia saat menjadi keynote speaker pada Bangkit Milenial Talks, Milenial Jabar Tangguh Berbakti Tanpa Henti Indonesia Tumbuh secara daring, Rabu, 18 Agustus 2021.
Atalia menyebut jika generasi milenial sekarang merupakan calon pemimpin mendatang. Namun untuk menjadi seorang pemimpin bukan sesuatu yang mudah.
"Seorang calon pemimpin harus mampu bekerjasama dengan orang lain atau gotong royong, terlebih di negara yang sangat beragam suku bangsa, agama maupun rasnya," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Ketua Kwarda Jabar ini, generasi milenial harus berpegang tuguh pada tiga hal yakni connected, confidemce dan creative termasuk agama.
Baca Juga: Bantu Warga Terdampak PPKM, Dandim Tebar 55 Ton Beras
"Sebelum menjadi seorang pemimpin, kalian harus mengikut dulu atau menjadi anggota salah satu partai, atau anggota Paskriba, Pramuka, Moka atau organisasi kepemudaan terlebih dahulu untuk belajar menjadi seorang pemimpin," katanya.
Sementara Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman menyebutkan, seorang pemimpin harus memegang teguh nasionalisme.
Menurut Bedi, nasionalisme Indonesia itu berakar dari agama, suku bangsa, budaya daerah yang berbeda-beda serta keturunan seperti Arab, China, maupun lain.
