WHO Minta Negara Maju Jangan Egois Lakukan Vaksin Booster di Saat Negara Lain Berjuang Dapatkan Vaksin Pertama

- 25 Agustus 2021, 18:33 WIB
Ilustrasi logo World Health Organization (WHO).
Ilustrasi logo World Health Organization (WHO). /PIxabay/padrinan.

GALAMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara maju agar tak egois melakukan vaksin booster.

Hal tersebut dikarenakan banyak negara-negara lainnya yang tingkat vaksinasi masih rendah.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menyarankan bahwa memberikan suntikan booster di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang sudah tinggi dapat menyebabkan varian virus corona yang lebih berbahaya muncul di seluruh dunia.

"Selain itu, ada perdebatan tentang apakah suntikan booster itu efektif atau tidak," kata Ghebreyesus, menurut Reuters.

Baca Juga: Muhammad Kece Ditahan Polisi, Komisi VIII DPR RI: Kepolisian Sudah Seharusnya Menangkap Orang Seperti Ini

Sebelumnya, WHO terus menentang pemberian dosis lanjutan sementara negara lainnya masih banyak yang berjuang melakukan vaksin pertama.

Dalam keterangan resminya, Ghebreyesus meminta negara-negara maju itu untuk menunggu pemberian vaksin booster.

Tetapi hal itu ditentang begitu saja oleh beberapa negara, termasuk Amerika Serikat yang telah mengumumkan niat mereka untuk menawarkan suntikan booster dalam beberapa minggu mendatang.

Biden mengatakan akan mulai menyediakan dosis ketiga dari vaksin Pfizer dan Moderna mulai 20 September untuk orang-orang yang sudah delapan bulan melewati suntikan kedua mereka.

Dr. Vivek Murthy, ahli bedah umum, mengatakan para pejabat kesehatan prihatin dengan berkurangnya efektivitas vaksin dari waktu ke waktu serta lonjakan baru dalam kasus-kasus yang didorong oleh varian delta yang sangat menular.

Tak hanya AS, Hungaria juga menjadi negara Eropa pertama yang akan menggunakan vaksin booster ketiga pada bulan Agustus.

Baca Juga: Tiba di Bareskrim dan Langsung Jalani Penahanan, Muhammad Kece Teriakkan 'Salam Sadar'

Selain itu, Israel adalah negara pertama di dunia yang menawarkan dosis booster vaksin Pfizer.

Ghebreyesus mencatat bahwa orang dengan sistem kekebalan yang lemah harus mendapatkan suntikan booster ketika tersedia.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x