Ada Kesenjangan Distribusi Vaksin di Negara Kaya dan Miskin, WHO Minta Booster Vaksin Covid-19 Dihentikan

- 7 Agustus 2021, 08:11 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /REUTERS/Dado Ruvic

GALAMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan untuk menghentikan booster vaksin Covid-19 hingga setidaknya akhir September.

Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyerus mengatakan penghentikan booster itu dilakukan karena adanya kesenjangan antara vaksinasi di negara-negara kaya dan miskin melebar.

Seruan untuk moratorium adalah pernyataan terkuat dari badan PBB pada saat negara-negara mempertimbangkan perlunya booster untuk memerangi varian Delta yang menyebar cepat dari virus corona.

Baca Juga: Jabar Tantangannya Berat, Percepat Vaksinasi dengan Jejaring Kolaborasi, Atalia: Kita Tidak Bisa Sendirian

"Saya memahami kepedulian semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta," kata Tedros dilansir Reuters.

"Tetapi kami tidak bisa menerima negara-negara yang telah menggunakan vaksin global untuk menggunakannya lebih banyak lagi," sambungnya.

Menurut data WHO, negara-negara berpenghasilan tinggi memberikan sekitar 50 dosis untuk setiap 100 orang pada bulan Mei, dan jumlah itu meningkat dua kali lipat.

Baca Juga: Makna Asmaul Husna: Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir, Hanya Kepada-Mu Kami Meminta Pertolongan

Negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang, karena kurangnya pasokan.

"Kami membutuhkan pembalikan mendesak dari mayoritas vaksin masuk ke negara-negara berpenghasilan tinggi ke mayoritas pergi ke negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x