Untuk melawan penyebaran varian Delta, beberapa negara telah mulai menggunakan atau mulai mempertimbangkan kebutuhan dosis booster bahkan ketika para ilmuwan memperdebatkan apakah suntikan tambahan diperlukan atau tidak.
Baca Juga: Quran Surat Al Lail, Berikut Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahnya, Yuk Perbanyak Tadarus Alquran
“Fakta bahwa kami memvaksinasi orang dewasa yang sehat dengan dosis booster vaksin COVID-19 adalah cara berpikir yang picik,” kata Elin Hoffmann Dahl, penasihat medis penyakit menular untuk kampanye akses Medecins Sans Frontieres.
"Dengan munculnya varian baru, jika kita terus membiarkan sebagian besar dunia tidak divaksinasi, kita pasti akan membutuhkan vaksin yang disesuaikan di masa depan," sambungnya.
Baca Juga: 10 Manfaat Membaca Shalawat Nabi, Salah Satunya Pengampunan Dosa
Pekan lalu, Presiden Israel Isaac Herzog menerima suntikan ketiga vaksin virus corona dan mulai kampanye untuk memberikan dosis booster kepada orang berusia di atas 60 tahun di negara itu.
Amerika Serikat pada bulan Juli menandatangani kesepakatan dengan Pfizer Inc (PFE.N) dan mitra Jerman BioNTech untuk membeli 200 juta dosis tambahan vaksin COVID-19 mereka untuk membantu vaksinasi anak serta kemungkinan suntikan booster.
Sementara itu, regulator kesehatan AS masih menilai perlunya dosis booster.***