Botol Vaksin Terkontaminasi, Jepang Ambil Langkah Cepat Tangguhkan Penggunaan 1,63 Juta Dosis Vaksin Moderna

- 26 Agustus 2021, 16:25 WIB
Ilustrasi botol vaksin Moderna.
Ilustrasi botol vaksin Moderna. /Mike Segar /REUTERS

GALAMEDIA - Jepang menangguhkan pengunaan 1,63 juta vaksin Moderna pada Kamis, 26 Agustus 2021 setelah ditemukan adanya kontaminasi dalam beberapa botol.

Penangguhan tersebut dilakukan sebagai tindakan pencegahan oleh karena itu penyuntikan vaksin Moderna bagi para pekerja dibatalkan.

Menanggapi hal itu, perusahaan vaksin Moderna cepat tanggap dalam melakukan identifikasi pada botol yang terkontaminasi.

"Perusahaan sedang menyelidiki laporan dan tetap berkomitmen untuk bekerja secepatnya dengan mitranya, Takeda, dan regulator untuk mengatasi hal ini," ujar pihak Moderna merujuk pada Takeda Pharmaceutical (4502.T) Jepang, yang mendistribusikan vaksin di negara tersebut.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan Takeda pertama kali mengetahui tentang botol yang terkontaminasi pada 16 Agustus dan melaporkan masalah tersebut kepada pemerintah pada hari Rabu.

Baca Juga: Jokowi Beri Ucapan Selamat pada Ni Nengah Widiasih, Peraih Medali Pertama dalam Paralimpiade Tokyo 2020

"Penundaan itu karena Takeda membutuhkan waktu untuk mengumpulkan informasi tentang botol mana yang terpengaruh dan di mana mereka berada di negara itu, kata pejabat itu dilansir Reuters.

Moderna mengatakan kontaminasi bisa disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu jalur produksi di lokasi manufaktur kontraknya di Spanyol.

Perusahaan farmasi Spanyol Rovi (ROVI.MC), yang membotolkan atau "mengisi dan menyelesaikan" vaksin Moderna untuk pasar selain Amerika Serikat, mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan kontaminasi dosis Moderna.

Takeda mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan darurat setelah partikulat ditemukan di banyak botol vaksin di tempat inokulasi.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada hari Kamis rencana inokulasi negara akan sedikit terpengaruh oleh masalah ini.

Baca Juga: Realisasi Investasi Capai Rp 442,8 Triliun Pada Semester I 2021, Bukti Ekonomi Tetap Tumbuh

Sehari sebelumnya, dia mengatakan sekitar 60% masyarakat akan divaksinasi penuh pada akhir September dan negara itu memiliki cukup vaksin untuk memberikan dosis booster jika keputusan seperti itu diambil.

Kendati demikian, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan tidak ada kasus yang dilaporkan tentang masalah kesehatan terkait dengan suntikan yang terkontaminasi.

Japan Airlines (9201.T) mengatakan telah membatalkan beberapa vaksinasi COVID-19 untuk karyawannya pada hari Kamis setelah menerima vaksin Moderna dengan partikel.

Jepang sedang berjuang melawan gelombang pandemi terburuknya karena varian Delta. Kasus harian baru melebihi 25.000 untuk pertama kalinya pada bulan ini.

Ini telah menginokulasi 54% populasinya dengan setidaknya satu dosis dan 43% divaksinasi penuh, menurut pelacak vaksin Reuters.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x