BPOM Ragukan Vaksin Nusantara Dipesan Turki, LaNyala: Jangan Minim Dukungan, Harus Siap Ekspor 5,2 Juta Dosis

- 27 Agustus 2021, 20:46 WIB
Ilustrasi vaksin nusantara. Ketua DPD RI, A.A. La Nyalla Mahmud Mattalitti juga menyambut baik ketertarikan Turki untuk vaksin Nusantara.
Ilustrasi vaksin nusantara. Ketua DPD RI, A.A. La Nyalla Mahmud Mattalitti juga menyambut baik ketertarikan Turki untuk vaksin Nusantara. /Pikiran Rakyat

GALAMEDIA – Vaksin Nusantara garapan eks Menkes Terawan Agus Putranto masih menjadi perbincangan. Termasuk munculnya kabar vaksin itu dipesan Turki.

Namun di tengah isu kehandalan Vaksin Nusantara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga saat ini belum mengeluarkan izin peredarannya.

BPOM bahkan meragukan Vaksin Nusantara itu dipesan oleh Turki. Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Unair, Prof. Drh. Chairul Anwar Nidom mengungkapkan Turki telah memesan 5,2 juta dosis vaksin Nusantara.

Nido menyampaikan hal itu melalui kanal Youtube Siti Fadilah Supari dalam tayangan berjudul "Siti Fadilah & Nidom: Vaksin Nusantara, Harapan Yang Tertunda".

Baca Juga: Siswa yang Belum Tervaksin Bisa Ikut PTM, Anies: Jika Tak Diizinkan Seperti Kena Hukum Dua Kali

Baca Juga: IDEAS Proyeksikan Utang Tembus Rp9800 Triliun di 2024, Berbeda dengan Era SBY Hanya Rp999 Triliun  

"Yang jelas, memang luar negeri sudah ada yang minat. Saya dapat informasi dari Dokter Terawan Agus Putranto (penggagas vaksin Nusantara) bahwa ada keinginan dari negara Turki membeli vaksin Nusantara," begitu kata Nidom.

Banyak pihak menyambut kabar baik itu. Dukungan bahkan juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI dalam rekomendasinya meminta pemerintah tak diskriminatif dan mendukung penelitian yang dilakukan anak bangsa.

Di sisi lain, Ketua DPD RI, A.A. LaNyalla Mahmud Mattalitti juga menyambut baik ketertarikan Turki terhadap vaksin Nusantara.

Ia berharap pemerintah serta masyarakat dapat bekerja sama mendukung hal ini agar dapat terealisasikan.

“Ini kabar yang sangat baik untuk kita. Dukungan harus diberikan. Indonesia harus segera bersiap dengan rencana ekspor vaksin Nusantara ke Turki sebanyak 5,2 juta dosis,” terang LaNyalla dalam keterangan tertulis dilansir Galamedia Jumat, 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Ngaku Sebagai Utusan Jokowi, Seorang Penipu Raup Rp 75 Juta dari Artis Ini

Eks Ketum PSSI ini menyatakan, pemerintah harus segera memproduksi massal vaksin Nusantara buatan eks Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto itu.

“Vaksin ini harus segera diproduksi massal untuk memenuhi permintaan Turki,” tuturnya.

Dia menjelaskan vaksin Nusantara tidak hanya berguna untuk Covid-19, melainkan juga penyakit lain dan sudah mendapatkan pengakuan dari WHO.

Selain itu, vaksin ini telah lolos uji terkait antibodi proteksivitasnya.

“Kabar yang kita dapat, vaksin Nusantara disebutkan telah diakui oleh Organisasi kesehatan dunia atau WHO,” terangnya.

Dengan demikian, sambungnya, tinggal menunggu Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin resminya.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Akses Pelayanan Publik, Ombudsman: Tak Bisa Dilakukan, Vaksinasi Belum Merata

“Tetapi penggunaan vaksin ini masih menunggu izin resmi Badan Pemeriksa Obat dan Makanan,” kata dia.

Menurut LaNyalla, jika WHO mengakui vaksin ini dan Turki terbukti telah memesan, pemerintah seharusnya bergerak cepat mengeluarkan izin BPOM.

Jangan sampai menjadi kontrovesi dan minim dukungan.

“Jangan sampai masalah ini menjadi kontroversi dan minim dukungan terhadap hasil karya anak bangsa," katanya.

"Lewat vaksin ini kita dapat menyelamatkan jutaan jiwa manusia dari potensi terpapar virus dan penyakit,” tandas LaNyalla.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah