Kerumunan Bisa Berpotensi Naikan Kasus Covid-19, Pemprov Jabar Lakukan Pengawasan Ketat

- 3 September 2021, 19:56 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat jumpa pers virtual melaporkan perkembangan COVID-19 Jabar, Jumat 3 September 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat jumpa pers virtual melaporkan perkembangan COVID-19 Jabar, Jumat 3 September 2021. /Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar/

GALAMEDIA - Pemprov Jabar lakukan pengawasan ketat terhadap titik-titik yang terindikasi akan terjadi kerumunan.

Sebab adanya kerumunan akibat euforia masyarakat ini sangat berpotensi terhadap peningkatan kasus Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membenarkan kalau pihaknya akan melakukan pengawasan untuk memastikan tidak adanya kerumunan akibat euforia masyakat ini.

Bahkan ada beberapa titik yang terindikasi ada kerumunan seperti di kawasan Puncak Bogor dan Jln. Dipati Ukur Kota Bandung.

Baca Juga: Cegah Kerumunan, Kodam III Siliwangi Siapkan 10 Truk untuk Fasilitasi Vaksinasi Massal Pelajar

Kawasan Puncak Bogor dan Dipatiukur Bandung memang sebelumnya sempat menjadi perhatian publik karena ada kerumunan warga di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi.

Warga dianggap euforia karena merasa pandemi sudah terkendali.

"Jadi memang terindikasi ada euforia, terpantau dua kawasan puncak dan Dipatiukur," kata kang Emil sapaan Ridwan Kamil, Jumat 3 September 2021.

Menurutnya, di Puncak Bogor, Polda Jabar hari ini sudah memberlakukan penerapan ganjil genap selama tiga hari ke depan.

Baca Juga: Fans Enhypen Sangat Kecewa dengan Dibatalkannya penampilan di KCON:TACT karena Covid-19

Penerapan ganjil genap juga diberlakukan di Kota Bandung, terutama di semua pintu masuk tol kepada kendaraan di luar plat D.

Menurut Kang Emil, petugas juga akan melakukan razia restoran maupun kafe di kawasan Dipatiukur.

Apalagi pihaknya menerima laporan, banyak restoran yang tidak memenuhi pembatasan kapasitas pengunjung dan terjadi full kapasitas.

Kang Emil juga berkali-kali meminta warga tetap waspada menjalankan protokol kesehatan. Para aparat kemanan di kabupaten/kota pun diminta menggelar operasi prokes di titik- titik rawan.

Baca Juga: Apa Sih Hacker? Berikut 3 Jenis Hacker

"(Euforia) tentu tidak kita harapkan karena kita sedang berproses," tegasnya.

Sementara itu per 3 September 2021 tingkat keterisian pasien COVID-19 di rumah sakit atau BOR Jabar ada di posisi 15,38 persen.

Kasus aktif kini mencapai 16.724 orang atau kedua tertinggi setelah Jawa Tengah.

"Risiko tinggi sudah tidak ada, mayoritas risiko rendah yaitu kuning," katanya.

Sedangkan dari sisi PPKM, terdapat enam daerah yang berada di level 2, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Sukabumi, Majalengka, Indramayu, Cianjur, dan Garut. Sementara 21 daerah lainnya ada di level 3.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x