Kudeta Guinea Berawal dari Amandemen Jabatan Presiden 3 Periode, PKB Berharap Tak Terjadi di NKRI

- 6 September 2021, 18:36 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKB Luqman Hakim.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKB Luqman Hakim. /ANTARA.

GALAMEDIA - Pasukan khusus militer Guinea dikabarkan berhasil melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Alpha Conde, pada Minggu 5 September 2021 waktu setempat.

Kudeta tersebut terjadi lantaran Alpha Conde yang kembali terpilih menjadi presiden Guinea untuk yang ketiga kalinya.

Reuters melansir, Alpha Conde berhasil memenangkan masa jabatan presiden Guinea untuk ketiga kalinya pada bulan Oktober 2020 lalu.

Keberhasilan Alpha Conde yang kembali menjadi presiden Guinea tersebut, memunculkan gelombang protes dari masyarakat.

Masyarakat Guinea hingga oposisi marah besar terhadap Alpha Conde lantaran telah melakukan amandemen jabatan presiden menjadi tiga periode.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini 7 Jenis Makanan Penyebab Diabetes

Amandemen jabatan presiden tiga periode itu lah yang membuatnya bisa kembali menjadi presiden Guinea dan memicu gelombang protes dari oposisi dan masyarakat.

Sementara itu, pasukan khusus militer Guinea yang dipimpin Kolonel Mamady Doumbouya menyatakan telah menggulingkan pemerintahan presiden Alpha Conde.

Kolonel Mamady Doumbouya yang muncul di siaran televisi nasional dengan didampingi delapan pasukan bersenjata lengkap menegaskan akan menulis ulang institusi di Guinea.

"Kami telah membubarkan pemerintah dan institusi. Kami akan menulis ulang institusi bersama-sama," katanya, dikutip Galamedia dari reuters, Senin 6 September 2021.

Kabar mengenai dikudetanya pemerintahan presiden Alpha Conde oleh pasukan militer khusus Guinea langsung menyebar ke seluruh dunia hingga menjadi sorotan.

Di Indonesia, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim turut menanggapi kabar mengenai dikudetanya pemerintahan Guinea tersebut.

Baca Juga: Dari Ernest Prakasa hingga Gus Miftah, Ini 5 Publik Figur yang Boikot Saipul Jamil Hadir di TV 

Melalui akun Twitter pribadinya, Luqman Hakim tampak khawatir kejadian kudeta yang dialami pemerintahan Guinea itu terjadi akan terjadi di Indonesia.

Luqman Hakim mengajak semua pihak untuk menjadikan kudeta yang terjadi di Guinea itu sebagai pelajaran berharga untuk bangsa Indonesia.

Ia pun sangat berharap peristiwa kudeta yang dialami pemerintahan Guinea itu tidak terjadi pada pemerintahan Indonesia.

Oleh karena itu, pria yang juga merupakan anggota DPR itu meminta semua pihak untuk menjauhkan Indonesia dari potensi peristiwa kudeta.

"Pelajaran berharga. NKRI harus kita hindarkan dari potensi peristiwa seperti ini," tegasnya.

Kekhawatiran Luqman bukan tanpa alasan, mengingat peristiwa kudeta bisa saja terjadi di Indonesia lantaran saat ini muncul wacana amandemen jabatan presiden tiga periode.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x