GALAMEDIA – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bisa pecah jika Megawati Soekarnoputri salah memilih suksesor.
Ujang berpendapat, bila Megawati menunjuk ketua partai yang bukan dari trah Soekarno, taring PDIP diprediksi tidak akan setajam saat ini.
“Pasca Megawati, bisa saja PDIP pecah. Itu mungkin saja terjadi,” ujarnya dalam diskusi, Selasa, 7 September 2021.
Pengamat politik ini melanjutkan, di internal PDIP sendiri terdapat faksi-faksi namun gerakan mereka tidak tampak lantaran masih menghormati Megawati sebagai ketua umum.
“Faksi-faksi di PDIP itu banyak. Namun gak muncul kepermukaan. Karena kuatnya kepemimpinan Megawati di PDIP,” tuturnya.
“Faksi-faksi itu akan bergerak dan melakukan aksinya, jika PDIP sudah tak dipegang Megawati lagi,” imbuhnya.
Baca Juga: Cara Klaim Kode Redeem FF 8 September 2021, Blood Moon Weapon Crate Bisa Kamu Gunakan
Menurutnya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo tidak cukup kuat membendung gelombang faksi yang saat ini ada di internal PDIP, sehingga perpecahan itu tak akan terhindarkan.
“Karena seandainya PDIP jatuh estafetnya jatuh ke Puan atau Prananda, mereka berdua tidak cukup kuat utuk menjaga perpecahan itu dan perpecahan itu tak akan terhindarkan,” pungkasnya.
PDIP saat ini dipimpin Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Indonesia sekaligus putri dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Baca Juga: Sejumlah Orang Dikabarkan Tewas Akibat Kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang
Pada Kongres Nasional 1993, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia, salah satu dari tiga partai politik yang diakui pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto.***