Ungkap Sukses Indonesia Tangani Covid-19, dr Tirta: Kita Bisa Kontrol Varian Delta, Negara Lain Kelimpungan

- 9 September 2021, 08:10 WIB
Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta.
Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta. /Instagram @dr.tirta/

"Kalau ngubah-ubah data enggak lah. Saya juga ngalami dalam telemedicine cenderung turun. Lalu kita bisa lihat BOR (bed occupancy rate) juga stabil di 20-30 persen," katanya.

Ia menilai ada tiga faktor yang menyebabkan penurunan angka kasus Covid-19.

Pertama, ia menyebutkan, kebijakan vaksinasi sangat ngebut. "Namun di luar jawa sejumlah daerah masih susah. Contoh kasus antrean Lampung," katanya.

Kedua, kata dia, murahnya PCR dan swab antigen. "Itu ngebuat tracing meningat. Khususnya cek secara mandiri. Tapi jujur saja di luar Jawa masih ada yang mahal. Ini masih harus evaluasi," katanya.

Ketiga, lanjut dia, terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kita mau ga mau, PPKM leveling ternyata adalah solusi untuk perbaikan. Ini terlambat. Sebenarnya sudah diterapkan di Inggris. Saat Liverpool juara EPL, Inggris saat itu menerapkan lockdown level 5-6. Ketika bagus turun level 2, kalau jelek level 4," ungkapnya.

Baca Juga: Covid-19 Varian Mu! Lebih Bahaya dari Varian Alpha dan Delta? Berikut Penjelasannya

Ia pun menjelaskan kebaikan dari PPKM leveling tersebut. "Dulu, di tahun lalu saat PSBB, semua dipukul rata. kita enggak tak tau, daerah ini positively rate tinggi atau BOR. Akibatnya bingung," ujarnya.

Dengan sistem PPKM leveling, perlakuan pembatasan antara satu daerah dan daerah lain menjadi berbeda.

Ia pun mencontohkan Kota Semarang yang kini sudah memasuki level 2. Namun Kota Yogyakarta masih berada di level 4. "Padahal kota ini jaraknya cukup dekat, tapi levelnya berbeda," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x