Network
GALAMEDIA - Emma Raducanu mengakhiri perjalanan menakjubkannya di sepanjang turnamen Grand Slam US Open yang berlangsung di Flushing Meadows, New York, AS, Minggu, 12 September.
Ia tampil memukau di final dan membuat sejarah sebagai perempuan Inggris pertama yang merebut gelar Grand Slam tenis dalam 44 tahun terakhir.
Petenis berusia 18 tahun itu sempat mengalami cedera lutut tetapi bangkit dan memastikan kemenangan 6-4, 6-3 dari lawannya Leylah Fernandez.
Baca Juga: Hei ARMY BTS! Ikut Donasi Membantu Operasi Anak Bibir Sumbing Yuk
“Jika kamu percaya pada diri sendiri maka segalanya mungkin,” ujarnya beberapa saat sebelum melangkah ke lapangan untuk pertandingan terbesar di masa remajanya.
Jatuh di akhir pertandingan yang menegangkan selama 1 jam 51 menit, Emma menangis bahagia saat memenangi turnamen tanpa kehilangan satu set pun.
“Ini keajaiban,” kata mantan juara Wimbledon Chris Evert. “Tak ada yang mengenalnya sampai beberapa minggu yang lalu. Sekarang dia nama terbesar dalam olahraga tenis. Dia telah mencuri hati kita.”
Baca Juga: Kisah Taaruf Anisa Rahma Eks Cherrybelle Tersaji dalam 'Skenario Terbaik'
Tetapi di tengah hari besarnya, orangtua Emma yang berdarah Rumania dan China, Renee dan Ian tak bisa terbang dari Inggris karena terhalang pembatasan Covid
Emma menjadi petenis wanita Inggris pertama yang memenangkan Grand Slam sejak Virginia Wade mengangkat trofi Wimbledon pada tahun 1977.
Wade, yang juga memenangkan AS Terbuka pada 1968, berada di antara penonton untuk menyaksikan kemenangan bersejarah itu.
Baca Juga: Dukung 117 Guru Besar Terkait Pembatalan Statuta UI, Fadli Zon: Tunggu Apalagi?
Dikutip dari DailyMail, selain trofi, Emma yang kaget bisa juara Grand Slam di usia remaja mengantongi hadiah £ 1,8 juta atau sekitar Rp 35 miliar.
Tak itu saja, Emma juga diperkirakan akan mendapatkan £ 100 juta, setara Rp 1,9 triliun dari kesepakatan sponsorship.
Ia bahkan difavoritkan untuk dinobatkan sebagai BBC Sports Personality of the Year.
Baca Juga: Gratis Live Streaming MotogGP Aragon Minggu 12 September 2021 di Trans7, Tonton Lewat HP
Sebelumnya Emma menjadi berita setelah mundur di perempat final Wimbledon pada bulan Juli lalu akibat “panic attack” di lapangan.
Tapi semua berhasil dilaluinya hingga berujung kemenangan di US Open tiga bulan kemudian.
Emma, yang lahir di Toronto lalu pindah ke Inggris bersama orangtuanya di usia dua tahun, kini diprediksi akan menjadi salah satu atlet terkaya.
Baca Juga: Ngabalin Sebut Profesor Abal-abal bakal Susul Yahya Waloni, Sindir Rocky Gerung?
Kesepakatan dengan Nike dan produsen raket Wilson telah memberinya £ 1 juta atau Rp 19,7 miliar dan kontraknya dipastikan akan berlipat.
Seorang agen olahraga mengatakan, "Dia dapat dengan mudah mendapatkan £ 100 juta atau lebih. Dia menarik dan masih sangat muda sehingga bisa menjadi lebih baik. Tawaran sudah mengalir. Dia nama terbesar dalam olahraga saat ini. The sky's the limit.”***
