Pemkot Bandung Diminta Selektif dalam Menyewakan Aset Lahan

- 17 September 2021, 07:15 WIB
Aktivitas di atas lahan milik Pemkot Bandung yang diduga sudah disewakan./dok.istimewa
Aktivitas di atas lahan milik Pemkot Bandung yang diduga sudah disewakan./dok.istimewa /

GALAMEDIA - Pembangunan tanah aset Pemkot Bandung di Jalan Nilem No 8, Kota Bandung mendapat sorotan.

Pemkot Bandung diminta untuk selektif dalam menyewakan asetnya, terutama kepada pihak swasta. Apalagi jika di atas lahan yang disewakan itu didirikan bangunan.

Pandangan itu disampaikan pemerhati pendidikan, Asep B Kurnia. Ia memberikan komentar karena aset yang disewakan itu berada di dekat lingkungan sekolah.

"Seharusnya Pemkot Bandung lebih selektif lagi dalam menyewakan tanah miliknya. Menurut saya, Pemkot Bandung harus bisa memilih dan memilah dampak yang akan terjadi kedepannya," tutur Asep, Jumat, 17 September 2021.

Baca Juga: Tegakkan Disiplin Prokes 5M, Polisi Bagi-bagi Masker di Pasar

Menurut sepengetahuan Asep, aset yang disewakan itu berdampingan dengan sekolah SD Negeri.

Ia menilai SD Negeri itu sebenarnya sangat membutuhkan lahan yang bisa digunakan oleh siswa atau sekolah.

"Saya kira bukan hanya sekolah, lingkungan dan masyarakat juga saya yakin sangat membutuhkan. Selain sebagai sarana olah raga, ruang terbuka, juga taman yang sangat bermanfaat keberadaannya dilingkungan sekitar," terangnya.

Beberapa tahun lalu, kata Asep, di atas lahan itu sudah pernah dibangun taman yang digunakan oleh warga. Pohon-pohon besar pun masih berdiri.

Sayang, ujar pria yang akrab disapa Aa Maung itu, aset milik Pemkot Bandung itu saat it diduga malah disewakan ke pihak lain.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 17 September 2021: Al Tahu Fakta Tentang Jessica yang Berhubungan dengan Ibu Rosa    

Ia yang sudah mengecek ke lokasi, menduga jika aktivitas pembangunan di atas lahan aset Pemkot itu sudah mengantongi perizinan.

"Artinya sudah ada proses sewa menyewa dengan Pemkot. Tetapi peruntukannya belum jelas, meskipun disitu izinnya pembangunan Gedung Serbaguna," jelasnya.

Namun Asep balik bertanya, jika bangunan itu selesai, ke depannya akan dipakai oleh siapa.

"Sudah jelas meskipun terbuka untuk umum yang namanya dipakai pihak swasta pasti akan berbayar. Ini akan berbanding terbalik dimana sebetulnya lingkungan sekitar membutuhkan ruang publik yang bisa bermanfaat dan tentunya bisa dipakai dan dimanfaatkan warga juga anak-anak sekolah yang ada disekitarnya terutama bagi kegiatan berolahraga," paparnya.

Baca Juga: Kisah Abdullah Agimnastiar, Anak Nelayan yang Ingin Menjadi Hafidz Quran

"Saya melihat lapangan di SD Negeri itu juga sempit. Malah menurut saya, di tengah masih kurangnya bangunan sekolah di Kota Bandung, di atas lahan itu bisa dibangun sekolah baru," jelasnya.

Asep khawatir jika di atas lahan itu nantinya berdiri bangunan yang justru akan memakan lahan lain di sekitarnya.

"Kalau sudah begitu, masyarakat disana akan sulit menggunakan, termasuk anak-anak sekolah yang notabene rutin mengunakan lahan itu untuk tempat berolah raga saat sedang belajar," pungkasnya***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x