Network
GALAMEDIA – Pengamat politik Rocky Gerung turut mengomentari pernyataan yang disampaikan Anggota DPR Fraksi PDIP, Krisdayanti (KD) terkait gaji anggota dewan.
Diketahui, karena pernyataannya itu, Krisdayanti harus dipanggil oleh ketua fraksi partainya.
Menurut Rocky, PDIP terlalu berlebihan sampai harus memanggil KD karena ucapannya.
“Ya saya lihat itu videonya Krisdayanti dan itu orang anggap aneh. Loh dia terangkan sesuatu secara deskriptif,” ujarnya melalui Youtube Rocky Gerung Official Sabtu, 18 September 2021.
“Bahkan dia ketawa-ketawa, ngapain dipanggil?” imbuhnya.
Rocky menjelaskan, KD memang bertanggung jawab pada rakyat dan hanya rakyat yang bisa memanggilnya.
Baca Juga: Ariel Noah Bikin Ngakak: Nungguin Paket Sampai Bersihin Sepeda Motor Tetangga
“Kan sebetulnya, logika kita begitu seseorang terpilih di DPR maka dia hanya bertanggung jawab pada rakyat. Partai itu cuman pintu masuk saja kan. Cuman karcisnya saja,” tuturnya.
“Jadi yang berhak untuk recall atau memanggil ya rakyatnya bukan fraksinya tuh,” sambungnya.
Anehnya lagi, KD dianggap membocorkan suatu rahasia.
“Apalagi Krisdayanti dianggap membocorkan sesuatu yang sebetulnya disembunyikan,” kata Rocky.
Menurut Rocky, karena selama ini tidak ada yang berani, akhirnya KD menyebutkan gaji anggota dewan.
“Nah Krisdayanti menyebutkan itu. Lalu seperti Krisdayanti membuka kotak pandora dan PDIP kebakaran jenggot misalnya tuh,” ungkapnya.
Ahli filsuf ini menilai, tindakan KD sudah tepat karena rakyat berhak tahu berapa besar gaji yang diterima anggota DPR.
“Gak bisa begitu, kita harus anggap bahwa anggota DPR mewakili rakyat dan dia punya moral standing yang kuat untuk, bukan membocorkan, memberitakan pada rakyat dia dapat segini,” paparnya.
“Dan memang banyak banget ternyata tuh,” tambahnya.
Sebagai informasi, sebenarnya Krisdayanti belum mengungkap seluruh tunjangan yang diterima. Bedasarkan situs resmi, masih ada tunjangan pengawasan anggaran.
Rocky lantas menyoroti hal ini, sebab menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Stabilitas Ekonomi Keuangan, peran pengawasan anggaran sudah tidak ada, namun anggota DPR tetap menerima tunjangannya.
“Saya kira itu bagian yang dikritik oleh Pak Gatot kemarin dalam orasinya itu. Dia kaget di era pandemi orang kaya makin kaya orang miskin makin miskin. Ada apa dengan Covid ini?” ucapnya.
Di akhir narasinya, Rocky heran karena di saat ekonomi nasional semakin buruk, orang kaya tambah kaya dan miskin tambah miskin.
“Kan ajaib bahwa kita lagi mengalami kemiskinan, ekonomi memburuk, kok orang kaya bertambah, atau sebenarnya bukan orang kaya yang bertambah, kekayaan bertambah,” bebernya.
“Itu lebih gila lagi. Kalau orang kaya bertambah, ya bagus juga, artinya orang miskin berkurang. Ini orang kaya tetap segitu (jumlahnya), tapi kekayaannya bertambah,” pungkasnya.***
