JK Sebut Kriminalisasi Ulama Mulai Marak Lagi, Politisi PKS: Baru Menyadarinya? G30S PKI Waspadalah!!!

- 26 September 2021, 18:11 WIB
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK).
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK). /ANTARA/Indra Arief.


GALAMEDIA - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menyatakan kriminalisasi kepada ulama kini kian marak lagi.

Pernyataan mantan Wakil Presiden RI tersebut mendapat respon dari politisi PKS Refrizal melalui akun Twitter @refrizalskb, Minggu, 26 September 2021.

"Pak JK.. Kriminalisasi Ulama & Habaib telah berlangsung sekitar 5 tahun, untung bapak baru mwnyadarinya?," ujarnya.

Ia pun berterimakasih kepada JK dan meminta mewaspadai G30S PKI.

"Terima kasih pak Jk. G30S/PKI WASPADALAH..!!!," cuitnya.

Sebelumnya Ketua Umum DMI JK menyoroti maraknya kasus kriminalisasi terhadap ulama.

JK meminta pengurus DMI lebih waspada dan segera melapor ke polisi jika ada hal yang mencurigakan.

Baca Juga: PT Krakatau Steel Pangkas Pegawai Hingga 62 Persen, Aktivis: Pak Jokowi, Kalau Bohong Jangan Kebangetan Dong

Pesan ini disampaikan JK saat mengecam aksi pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar oleh pria inisial KB (22) pada Sabtu (25 September) dini hari pukul 01.30 Wita.

JK meminta masyarakat, khususnya warga Makassar, tidak terprovokasi oleh aksi itu.

"Saya selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia mengecam keras tindakan pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar yang diperkirakan terjadi pada dini hari tadi. Dan saya berharap kepada masyarakat, terutama Umat Islam di Makassar dan daerah lainnya di Indonesia, agar tidak terprovokasi atas tindakan tersebut. Kita serahkan semuanya kepada kepolisian untuk mengungkap pelaku dan apa motif di balik tindakannya tersebut," ujar JK dalam keterangan tertulisnya.

JK lalu menyoroti sejumlah penyerangan yang ditujukan kepada ulama dan tokoh agama dalam beberapa waktu terakhir. Dia berharap warga bersama aparat kepolisian segera mengungkap kasus tersebut.

"Saya berharap kepada para pengurus masjid di Indonesia untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat hal hal yang mencurigakan. Apalagi belakangan ini kriminalisasi kepada ulama mulai marak lagi terjadi," pesan JK.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan tindakan kekerasan yang dialami sejumlah ulama hingga penyerangan terhadap rumah ibadah yang terjadi akhir-akhir ini tak ada kaitannya dengan kriminalisasi terhadap ulama.

Hal ini disampaikan Mahfud sebab kata dia muncul pandangan di tengah-tengah masyarakat yang mengaitkan berbagai peristiwa kekerasan yang dialami tokoh agama sebagai buntut kriminalisasi terhadap ulama.

Baca Juga: Giring Tak Hadir dalam Acara Debat, Geisz Chalifah: Anda Bicara, Anda Tanggung Jawab, Jangan Jadi Pecundang

"Ini salah karena kriminalisasi itu ulama atau ustaz tidak melakukan kegiatan apa-apa sudah dituduh kriminal," kata Mahfud dalam keterangannya, Minggu, 26 September 2021.

Justru kata dia yang terjadi saat ini adalah para ustaz menjadi korban dari tindakan kriminal tersebut. Para Ustaz mengalami berbagai penyerangan tanpa permasalahan yang jelas.

Oleh karena itu kata Mahfud, semua pihak harus berhati-hati agar tidak mudah terprovokasi dengan narasi-narasi kriminalisasi ulama tersebut.

"Kita juga harus hati-hati. Aparat hati-hati, masyarakat hati-hati. Jangan terprovokasi kita harus jaga keutuhan dan kedamaian negara ini," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mahfud menyebut telah meminta agar aparat keamanan di seluruh wilayah Indonesia meningkatkan kesiapan, kesiagaan dan pengawasan untuk menjaga keamanan masyarakat.

Bahkan secara khusus Mahfud meminta agar rumah ibadah dijaga dan dipantau mengingat di bulan-bulan ini para tokoh agama memang kerap menjadi sasaran kekerasan.

"Sebaiknya pemerintah juga tidak perlu ragu untuk melakukan tindakan, masyarakat juga tidak perlu segan untuk melapor," katanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x