Network
GALAMEDIA – Nama Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution mencuat di tengah kontroversi hilangnya tiga patung diorama G30S PKI di Museum Dharma Bakti yang terletak di area Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Namanya disebut menjadi dalang dibalik dibongkarnya patung Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo, dan AH Nasution.
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkortrad) saat ini, Letjen Dudung Abdurachman mengatakan pembongkaran patung-patung tersebut atas permintaan langsung dari Pangkostrad terdahulu sekaligus pencetus ide didirikannya patung-patung tersebut karena alas an agama.
Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution pernah menjabat sebagai Pangkostrad periode 9 Agustus 2011 sampai 13 Maret 2012 menggantikan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang saat itu diangkat menjadi Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD).
Baca Juga: Ancam Buat Video 'Presiden Pembohong', Deddy Corbuzier Dijanjikan Menjabat Menpora
Tak hanya sebatas di dunia militer, Letjen (Prun) Azymn juga pernah menjajal karier di dunia politik dengan ikut meramaikan bursa calon Gubernur Sumatera Utara melalui Partai Demokrat. Namun namanya tidak berhasil lolos menjadi calon Gubernur sebagaimana ditetapkan oleh KPU Sumut saat itu.
Purnawiran TNI kelahiran Medan, 26 Maret 1954 lulusan AKABRI tahun 1977 ini tercatat pernah menempati jabatan strategis di TNI. Dikutip dari berbagai sumber, AY Nasution menjadi Panglima Divisi Infanteri-2/Kostrad pada tahun 2007-2008, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih pada tahun 2008-2011, menjadi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat di tahun 2010, dan menjadi Asisten Teritorial Panglima TNI di tahun 2010-2011 sebelum akhirnya menempati jabatan terakhirnya sebagai Pangkostrad ke-34.
Letjen (Purn) AY Nasution yang dikenal sangat religius dan taat beribadah disebut sebagai pencetus ide penempatan patung diorama G30S PKI di Museum Dharma Bakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Bobotoh Kecewa Hingga Cegat Bus Persib, Pentolan Viking Tegaskan Masih Wajar
