Nyaris Dihapus di 2020, Presiden Soeharto Ingatkan Kurangnya Mata Pelajaran Sejarah di Tingkat SD hingga SMP

- 29 September 2021, 17:58 WIB
Presiden Kedua RI Soeharto.
Presiden Kedua RI Soeharto. /Tangkapan layar YouTube Redaksi Islam./

Presiden Soeharto menyatakan, pelajaran sejarah sangat penting agar pelajar bisa memilliki nilai-nilai kepahlawanan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM), yang tangguh.

"Ajaran sejarah itu harus mulai diberikan. Rupa-rupanya ini kurang. Dari mulai SD sampai SMP, kurang pelajaran sejarah. Ini harus sudah kita tingkatkan," katanya dalam video tersebut.

Setelah sejarah, lanjut Soeharto, dalah kesenian. "Kesenian yang menggambarkan dari sejarah kita. Sehingga bisa lebih cepat masuk ke anak-anak," katanya.

Baca Juga: Gempa di Atas Magnitudo 8 Disertai Tsunami Mengancam Wilayah Cilacap, BMKG: Sewaktu-waktu Bisa Terjadi

Dengan begitu, Soeharto mengatakan, mereka pun menjadi memiliki rasa bangga. "Oh saya ini merupakan keturunan daripada pahlawan atau pejuang-pejuang bangsa ini," katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, mereka bisa memahami ternyata Indonesia itu merdeka karena perjuangan daripada bangsanya sendiri. Bukan diberikan begitu saja oleh penjajah.
"Tidak (bukan pemberian). Tapi kita betul-betul berjuang hingga mengorbankan berbagai sesuatu," katanya.

Dengan semua itu, Soeharto mengatakan, Indonesia bisa membangun dan sebagai negara berkembang pun bisa mengambil peranan di tingkat internasional.

"Apakah di Asean diakui, di Non-Blok diakui sampai di APEC bersama dengan negara maju pun kita diakui," katanya.

"Karena kita dinilai sebagai bangsa yang dinilai punya potensi yang cukup kuat," tandasnya.***

 

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x