China Terancam Kehilangan 700 Juta Penduduk, Beijing Ingin Perempuan Lahirkan Tiga Anak Sebelum 2055

- 6 Oktober 2021, 11:13 WIB
Ilustrasi bayi dalam kandungan
Ilustrasi bayi dalam kandungan /Freepik.com/tirachardz/

Baca Juga: Unpas Siap Jalankan PTM Terbatas Mulai Pertengahan Oktober, Sidang Akhir Bisa Luring

Ini akan meningkatkan beban pajak pada generasi muda, karena mereka diharuskan membayar perawatan hari tua untuk generasi di atas mereka.

Asalkan populasi tumbuh, maka pendapatan pajak untuk membayar perawatan dapat terpenuhi. Namun jika menyusut, maka setiap generasi muda dipaksa untuk berkontribusi lebih untuk mempertahankan standar perawatan yang sama.

Sepanjang abad ke-20, pertumbuhan penduduk yang cepat  didorong oleh munculnya obat-obatan modern, kelimpahan makanan murah, dan manufaktur massal. Semua itu mengurangi biaya hidup tapi dipandang turut menjadi masalah utama penurunan populasi.

Baca Juga: Jadwal Persib Series ke 2 Liga 1 2021-2022, Robert Alberts : Seri ke 2 Akan Super Menarik!

Dan di abad ke-21, para ilmuwan memperingatkan populasi yang mulai menurun dengan cepat  seiring konsekuensinya yang 'tak terbayangkan'.

Para peneliti di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington memperingatkan pada Juli tahun lalu bahwa tingkat kesuburan global berkurang setengahnya dari rata-rata 4,7 anak per wanita pada 1950 menjadi 2,4 anak per wanita pada 2017.

Berdasarkan tren saat ini, rata-rata tadi bisa turun di bawah 2 pada tahun 2050  yang berarti populasi global akan mulai menurun  dan bisa di bawah 1,7 pada tahun 2100.

Baca Juga: Kesehatan Tukul Arwana Makin Membaik, Manajer: Bisa Pulang Tapi Nunggu Izin Dokter

Populasi beberapa negara  termasuk Jepang, Spanyol, Portugal, Thailand, dan Korea Selatan  diprediksi dapat berkurang setengahnya pada awal abad ke-22.

"Saya pikir sangat sulit untuk memikirkan hal ini dan menyadari betapa besarnya hal ini di saat yang sama," kata Profesor Christopher Murray kepada BBC.

"Kita harus mengatur ulang kehidupan masyarakat."***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah