Sri Mulyani Sebut Pendapatan per Kapita Indonesia Bisa Mencapai 29.300 dolar AS pada 2045

- 7 Oktober 2021, 21:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. /Syaiful Amri/Kemenkeu/Agus

GALAMEDIA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pendapatan per kapita Indonesia akan mencapai 29.300 dolar AS pada 2045 dengan struktur perekonomian yang didominasi sektor-sektor yang lebih produktif.

“Ekonomi akan terus tumbuh sehingga Indonesia akan menjadi size ekonomi keempat dunia dengan pendapatan per kapita 29.300 dolar AS,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 7 Oktober 2021.

Selain struktur perekonomian yang didominasi oleh sektor-sektor yang lebih produktif, sektor jasa juga akan menjadi sektor yang memiliki nilai tambah yang lebih baik atau tinggi.

Meski demikian, Menkeu menegaskan prospek dan tujuan tersebut tidak akan terjadi dengan sendirinya sehingga pemerintah terus membuat terobosan.

Baca Juga: Jerry Massie Nilai Rizal Ramli Tokoh Kredibel dan Bukan Kaleng-kaleng Buntut Disebut ‘Menteri Pecatan’

Ia menyebutkan beberapa prasyarat untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045 meliputi infrastruktur yang memadai, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, dan peningkatan kemampuan adopsi teknologi.

“Persyaratan yang penting terdiri dari SDM berkualitas ini berarti belanja maupun kualitas belanja di bidang pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial harus dilakukan,” ujarnya.

Selain itu, pembangunan daerah juga harus lebih baik serta terciptanya kebijakan ekonomi yang lebih memadai baik dari sisi resources, macro stability, dan political stability.

“Ini perlu didukung kebijakan ekonomi yang baik di mana tidak hanya tergantung pada natural resources namun juga resources yang berkelanjutan,” kata Menkeu.

Baca Juga: Gol Rumakiek dan Evan Dimas Bawa Timnas Indonesia Ungguli Taiwan di Play Off Kualifikasi Piala Asia 2023

Terlebih lagi, Indonesia diproyeksikan memiliki komposisi dan jumlah demografi penduduk mencapai 309 juta orang pada 2045 dengan 52 persen di antaranya usia produktif.

Kemudian, sebanyak 75 persen masyarakat akan hidup di perkotaan serta 80 persen masyarakat berpenghasilan menengah.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x