Network
GALAMEDIA - Kejayaan dunia bulu tangkis Indonesia kembali terukir dengan kemenangan 3-0 tim Piala Thomas Indonesia atas China.
Dengan kemenangan tersebut, Piala Thomas kembali dalam genggaman setelah penantian 19 tahun lamanya.
Jonathan Christie menjadi penentu kemenangan Indonesia, setelah sebelumnya di gim kedua, pasangan pertama ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianton juga unggul atas lawan.
Baca Juga: Corn Cheese, Perpaduan Keju dan Jagung Auto Bikin Ketagihan, Begini Cara Buatnya
Sedangkan di laga pembuka, Anthony Sinisuka Ginting yang juga sukses di penampilan pertamanya pada final Piala Thomas 2020, mengalahkan Lu Guang Zu.
Piala Thomas sendiri terambil dari nama atlet Inggris Sir George Alan Thomas, yang sukses di dunia bulu tangkis, tenis, dan catur.
Mampu mencapai final Wimbledon dan dua kali juara catur Inggris, sukses terbesarnya datang dari lapangan bulu tangkis.
Baca Juga: Rafathar Jatuh dari Kuda Semua Panik, Nagita Slavina Ungkap Kronologi Hingga Ditanya Banyak Orang
Faktanya, ia mencatatkan rekor 21 gelar All England dengan gelar tunggal putra All England pertamanya pada usia 38 tahun.
Lahir di Istanbul, Turki, pada 14 Juni 1881, Thomas bertugas di ketentaraan dan setelah perang mendapat augerah penghargaan.
Selama kariernya yang berlangsung hampir 30 tahun, ia memenangkan 78 gelar nasional dan menjadi pendiri Federasi Bulu Tangkis Internasional (sekarang Federasi Badminton Dunia).
Baca Juga: KLAIM SEGERA! Reward FF M1887 SG Ungu, AK47, MP40 Hanya Tanggal 18 Oktober 2021
Thomas memimpin IBF selama 21 tahun (1934-1955) dan tahun 1939, terinspirasi Piala Davis tenis yang pertama kali diadakan tahun 1900 dan Piala Dunia sepak bola yang pertama tahun 1930, Thomas memiliki ide untuk menyelenggarakan kompetisi internasional beregu bulu tangkis.
Piala Thomas saat ini merupakan trofi yang tingginya 28 inci dan lebar 16 inci, yang terdiri dari tiga bagian: alas, mangkuk, dan tutup.
Piala Thomas pertama kali dimainkan pada tahun 1949 di Preston, Inggris.
Baca Juga: Jokowi Meradang Gara-gara BUMN Sakit Diproteksi, Said Didu: Memarahi Dirinya Sendiri
Thomas mempersembahkan trofi kepada tim Malaysia sebagai pemenang.
Thomas meninggal pada 23 Juli 1972 di usia 91 tahun. Tahun 1996 namanya masuk Badminton Hall of Fame. Seperti apa sosoknya?
"Dia orang yang tegas,” ungkap koleganya Herbert Scheele.***
