Lebih jauh, dirinya menuturkan, ekspor kopi merupakan upaya pihaknya dalam mendukung program pemerintah melalui peningkatan pertumbuhan ekspor barang nonmigas serta pemulihan ekonomi pada masa pademi covid-19.
“Salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Bukan hanya membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi. Jadi kita harus lebih jeli, melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara lain,” ucapnya.
Baca Juga: La Nina Kian Mendekat, BMKG Mulai Ketar-ketir: Perlu Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu juga berharap, Kadin Jabar dapat menjadi market agent sekaligus melakukan marketing intelligence, serta mendorong percepatan negosiasi perjanjian kemitraan dengan negara-negara tujuan ekspor.
“Kami berharap, perjanjian perdagangan yang sudah ada bisa segera dioptimalkan. Tentunya sambil terus mencari pasar-pasar baru di negara-negara non tradisional, sehingga pasar ekspor kita semakin luas. Kadin juga dapat menggandeng UMKM Kabupaten Bandung untuk memenuhi permintaan pasar,” harap bupati.
Ditemui di tempat yang sama, Wakil Katua Umum Bidang Perdagangan Kadin Jabar, Indriyani menyampaikan, ekspor tersebut merupakan ekspor pertama di tahun 2021.
“Sebetulnya ekspor ini harusnya dilaksanakan per bulan September kemarin. Karena ada kelangkaan kontainer, jadi mundur terus dan baru per hari ini kita dapat jadwal dan kontainernya,” terang Indriyani.
Meskipun menemui sejumlah kendala, dirinya mengungkapkan, tahun ini ada peningkatan ekspor kopi ke sejumlah negara di Eropa, Amerika dan Asia.
“Sebetulnya, tahun kemarin juga Kadin Jabar melakukan ekspor. Tapi di tahun ini akan ada peningkatan, yakni sekitar 2 kontainer lagi yang berangkat,” ucapnya.