Network
GALAMEDIA - Guru Besar Universitas Indonesia, Ronnie H Rusli mengunggah sebuah foto para tokoh nasional era Presiden Soeharto.
Diketahui, dalam unggahan Ronnie H Rusli itu, tampak jelas Presiden Soeharto yang sedang berfoto bersama para tokoh nasional di eranya.
Ronnie H Rusli juga menuliskan caption yang mengatakan bahwa para tokoh nasional diera Presiden Soeharto itu adalah orang-orang yang memajukan Indonesia di forum Internasional.
"Sudah Alm semua mereka yang memajukan Indonesia di forum Internasional. Ada Alm Mas Widodo, Ali Alatas, Radius Prawiro, Moh Soeparno," ujarnya, dikutip Galamedia dari akun Twitter @Ronnie_Rusli, Sabtu 30 Oktober 2021.
Baca Juga: Ratusan Botol Miras Disita, Satnarkoba Sikat Delapan Kios Pengedar Miras
Ia kemudian membandingkan para tokoh nasional yang memajukan Indonesia itu dengan para pejabat negara zaman sekarang.
Ronnie H Rusli menilai bahwa para pejabat negara diera sekarang tidak memiliki prestasi, apalagi setelah ia mengetahui bahwa maskapai Garuda Indonesia dikabarkan bangkrut.
Menurutnya para tokoh nasional di zaman Presiden Soeharto tidak ada bandingannya dengan para pejabat diera pemerintahan Presiden Jokowi.
Hal itu dikarenakan para pejabat diera pemerintahan Presiden Jokowi malah terkesan menjadi beban negara dengan hutang-hutang yang ditinggalkannya.
"Sekarang jangankan prestasi Garudanya sebentar lagi wafat dibikin beban hutang buat oknum-oknum. Tiada bandinglah performa mereka yg di foto ini," terangnya.
Di sisi lain, unggahan Ronnie H Rusli itu pun mendapat tanggapan dari politisi Partai Ummat yakni Mustofa Nahrawardaya.
Baca Juga: Najwa Shihab Tertawa Terbahak-bahak, Cak Lontong Ungkap Tipe Politikus di Indonesia
Mustofa Nahrawardaya juga tampak membandingkan para pejabat negara di era Presiden Jokowi dengan pemerintahan sebelumnya.
Menurutnya Presiden dan para pejabat sebelum era Jokowi memimpin itu, memiliki wibawa karena mereka mampu mengatasi masalah.
Ia mengatakan bahwa sebelum tahun 2014, para presiden terdahulu sangat jelas memiliki aura sebagai seorang pejabat, bukan boneka seperti presiden saat ini.
"Presiden dan pejabat jaman sebelum 2014, rata-rata ada wibawanya. Aura dan penampilan mereka sebagai pejabat, bukan kaleng-kaleng. Mereka menguasai masalah. Bukan boneka," tutur Mustofa.***
