Danau Laut Mati Mendadak Semerah Darah, Warganet Singgung Malapetaka Pertama dari 10 Hukuman Tuhan pada Firaun

- 8 November 2021, 13:00 WIB
Dead sea/Olah foto kolase Wikipedia/Twitter/Flickr-DavidStanley DailyMail
Dead sea/Olah foto kolase Wikipedia/Twitter/Flickr-DavidStanley DailyMail /

GALAMEDIA - Danau dekat Laut Mati di wilayah yang namanya tertulis dalam kitab suci, Moab --sekarang Yordania-- secara misterius berubah menjadi merah darah.

Air dari laguna di perbatasan Yordania itu telah diambil sampelnya oleh pihak Kementerian Air dan Irigasi Yordania untuk mengungkap penyebab fenomena yang meresahkan dan belum terjelaskan itu.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, belum lama ini, foto-foto danau semerah darah itu memicu kehebohan di media sosial.

Baca Juga: BCL Pamer Potret Pose di Air Terjun, Netizen: Ada Bidadari Mandi

Tak sedikit yang mengaitkan makna air berwarna merah dalam Perjanjian Lama sebagai salah satu dari 10 malapetaka yang Tuhan berikan kepada Firaun Mesir untuk membebaskan orang-orang Yahudi dari perbudakan.

Menurut Alkitab, Tuhan mengubah air Sungai Nil menjadi darah, yang membunuh ikan dan mencegah orang Mesir meminumnya, dalam 10 tulah pertama yang datang sebagai hukuman Firaun karena menolak membebaskan budak Yahudi-nya.

Pantai timur Laut Mati di mana kolam merah darah berada juga merupakan tempat berdirinya dua kota legendaris Sodom dan Gomorah sebelum dihancurkan Tuhan karena ‘perbuatan keji’ penduduknya.

Baca Juga: Tanpa Catatan Utang, Kekayaan Jenderal Andika Perkasa Sentuh Angka Fantastis, Presiden Jokowi Kalah Jauh!

Kepala Komite Air dan Pertanian Dewan Al-Karak, Fathi Al-Huwaimel mengatakan pihak berwenang telah dihubungi untuk mengidentifikasi sumber air.

Tetapi meskipun untuk saat ini penyebab air merah misterius masih belum diketahui, menurut juru bicara kementerian Yordania Omar Salameh, beberapa teori bermunculan terkait mengapa laguna yang terisolasi dari air tawar bisa tiba-tiba berubah warna.

Direktur Pertanian di Lembah Yordan Selatan, Yassin al-Kasasbeh, mengatakan kepada Roya News fenomena ini ditemukan di kolam yang dekat dengan laut karena adanya jenis bakteri dan ganggang merah tertentu yang menyukai salinitas. Keduanya berubah warna saat terpapar sinar matahari.

Baca Juga: SEGERA BERLANGSUNG, DPR Gelar Rapat Paripurna Putuskan Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI

Tapi ini tidak menjelaskan mengapa air tiba-tiba berubah menjadi merah sementara kolam lainnya tidak menunjukkan fenomena yang sama, terutama mengingat langit cerah sepanjang tahun di wilayah tersebut.

Pejabat lainnya mengatakan kepada Israel Today bahwa keberadaan oksida besi di dalam air dapat memicu perubahan warna yang aneh. Tapi ini tidak menjawab bagaimana oksida besi tersebut bisa “merasuki” kolam atau mengapa perubahan warna terjadi begitu cepat.

Sementara itu, Sakhr Al-Nusour, Kepala Sindikat Geologi Yordania mengatakan kepada Al Ghad News bahwa warna merah bisa saja disebabkan oleh zat tertentu dari aktivitas manusia.

Baca Juga: Catat! Berikut Lokasi SIM Keliling di Jakarta-Bogor-Bandung Hari Ini

Pendapat ini dikemukakan banyak warga Yordania yang menuduh pemerintah menutupi sumber polusi atau penggunaan kolam sebagai tempat pembuangan limbah bahan kimia.

Laut Mati adalah danau garam yang terletak di Gurun Yudea di Israel selatan, berbatasan dengan Yordania di Timur.

Dengan catatan asal usulnya yang bermula sekitar empat juta tahun lalu, Laut Mati merupakan salah satu sumber air paling asin dan titik terendah di bumi.

Baca Juga: 12 Jenderal Bintang Tiga yang Berpeluang Jadi KSAD, Dari Dudung Abdurachman Hingga Eko Margiyono

Tingkat salinitasnya yang tinggi lebih dari 30% menjadikannya sangat kaya mineral dan manfaat bagi kesehatan. Dan karena asinnya Laut Mati tidak memiiki kehidupan laut.

Di antara manfaat salinitas Laut Mati dirasakan mereka dengan penyakit pernapasan, seperti cystic fibrosis berkat tekanan atmosfer di wilayah tersebut. Sementara suhu, kelembapan, dan mineral air menjadikannya lingkungan yang sempurna untuk mengatasi masalah kulit.

Terapi paket lumpur Laut Mati juga disarankan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien dengan osteoartritis lutut.

Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Ferdinand Minta MURI Beri Rekor ke Anies Baswedan: Gubernur Tercuek Pada Masalah Banjir

Namun Laut Mati telah menyusut secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, kemungkinan besar karena perubahan iklim.

Saat ini panjang Laut Mati sekitar 49.889,7 meter dan lebar 14.484,1 untuk titik terlebarnya. Diperkirakan permukaan air Laut Mati telah turun lebih dari 39,9 meter sejak 1950-an dan sekarang berkurang sekitar 0,6 meter per tahun.

Tahun lalu Sungai Alexander berwarna merah darah karena darah dari rumah jagal di Tepi Barat mengalir ke sungai, demikian diungkap Society for the Protection of Nature di Israel.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Miliki 13 Brevet Militer, Berikut Ini Daftarnya: Dari Kopassus Hingga Penerbang

Sejarah Laut Mati

Laut Mati membawa signifikansi alkitabiah dan agama yang cukup besar.

Selama periode Alkitab, berbagai sekte Yahudi dulu tinggal di gua-gua dekat Laut Mati, terutama Essesne, yang diperkirakan meninggalkan jejak manuskrip  di gua-gua Qumran.

Jejak dimaksud berupa kumpulan lebih dari 25.000 fragmen manuskrip kuno, di antaranya salinan tertua dari buku-buku Alkitab Ibrani.

Temuan pertama tercatat di Gua Qumran dekat Laut Mati pada tahun 1946 dan dikatakan ahli biologi Oded Rechavi dari Universitas Tel Aviv Israel sebagai 'salah satu penemuan arkeologi paling penting.

Gulungan-gulungan manuskrip itu sekarang disatukan kembali oleh para arkeolog.

Baca Juga: Setelah Kecelakaan Venessa dan Bibi, Viral di Tiktok, Jalan Tol Indonesia Tidak Aman, Begini Penjelasan KNKT

Sedangkan Sodom dan Gomorah, kota-kota yang disebutkan dalam Kitab Kejadian, diyakini berada di pantai tenggara Laut Mati.

Sementara Ein Gedi, sekarang cagar alam di dekat Laut Mati, disebutkan dalam Alkitab sebagai tempat Raja Daud yang membunuh Goliat bersembunyi dari Saul.

Di era modern, para ilmuwan dari Israel dan Jerman tahun 2011 mengungkap dasar Laut Mati memiliki celah yang memungkinkan air tawar merembes dari bawah dasar laut.

Meskipun salinitas air membuat lingkungan tidak ramah bagi kehidupan laut, banyak spesies bakteri dan archaea hidup di dasar laut dan memakan mineral yang naik melalui celah.

Di sisi lain tekanan atmosfer serta kehangatan dan airnya yang kaya mineral menjadikannya  tujuan destinasi “wisata sehat”.

Baca Juga: Bintangi Film The Expendables 4, Jashon Statham dan Iko Uwais Saling Puji Peran di Instagram

Kisah Sodom dan Gomorrah

Dalam Kitab Perjanjian Lama dan Baru serta Alquran, Sodom dan Gomorah disebut sebagai kota-kota yang kehancurannya ditetapkan Tuhan akibat perbuatan keji penduduknya.

Dalam Kitab Kejadian, Tuhan mengungkapkan kepada Abraham bahwa Sodom dan Gomorah akan dihancurkan karena dosa-dosa besar penduduknya.

Abraham lalu memohon keselamatan demi orang-orang beriman yang tinggal di sana, terutama keponakannya, Luth dan keluarganya.

Tuhan menjawab kota-kota tersebut akan selamat jika Abraham dapat menunjukkan 10 saja orang beriman di sana. Dan hanya Luth serta keluarganya yang terbukti beriman.   

Para malaikat kemudian memperingatkan Luth untuk segera meninggalkan kota tanpa melihat ke belakang. Tuhan menghancurkan Sodom dan Gomorah dengan belerang dan api. Istri Luth diketahui tidak mengikuti perintah malaikat.

Dia melihat ke arah kota dan berubah menjadi patung.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x