GALAMEDIA - Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang kini tidak sepenuhnya milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Angkasa Pura II (Persero).
Diketahui 49% sahamnya sudah dijual kepada pihak asing yaitu GMR Airport Internasional yang berbasis di India.
Sehingga AP II masih memiliki 51% saham di bandara tersebut.
Hal ini kemudian disorot mantan sekretaris kementrian BUMN, Muhammad Said Didu. Melalui cuitannya, ia nampak tak heran dengan kabar tersebut.
"Akhirnya... #selamatmenikmati," cuitnya dikutip Galamedia dari Twitter @msaid_didu, Jumat 26 November 2021.
"Bangun bandara tapi mangkrak. Bandara yg dibangun sebelumnya justru dijual," sambungnya
Cuitan Said Didu kemudian dibalas oleh pemilik akun bernama @prastow. Ia mengatakan itu hanya lah kerja sama pengelolaan selama 25 tahun.
"Ah Pak @msaid_didu kura2 dalam perahu nih :). Jelas kan Pak, itu kerja sama pengelolaan selama 25 tahun. Saham mereka 49%, BUMN kita 51%. Bandaranya tetap milik kita, justru kita tak perlu mengeluarkan uang utk membiaai pengelolaan tapi tetap mendapat bagi hasil. Setuju Pak?," cuitnya.
Baca Juga: Segarnya Manisan Buah Salak, Ini Cara Buatnya
Said Didu kemudian membalas lagi cuitan tersebut. Menurutnya pembagian sahamitu sama dengan menjual atau menggadaikan.
"Itu sama dengan menjual atau menggadakan saham sebanyak 49%. Itu menunjukan bhw kita sdh tdk mampu. Jelas?," tandasnya.***