Ribuan Buruh Teriak Jangan Pilih Lagi Ridwan Kamil jadi Gubernur

- 30 November 2021, 18:07 WIB
Ribuan buruh melakukan long march menutup Jalan dr. Djunjunan menuju Gedung Sate Bandung menuntut Gubernur Jawa Barat menetapkan UMK berdasar rekomendasi Bupati dan Wali Kota.
Ribuan buruh melakukan long march menutup Jalan dr. Djunjunan menuju Gedung Sate Bandung menuntut Gubernur Jawa Barat menetapkan UMK berdasar rekomendasi Bupati dan Wali Kota. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

GALAMEDIA - Ribuan buruh yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat, memadati Gedung Sate menuntut penerapa Upah Minimum Sektoral (UMSK) kembali diterapkan dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Akibat aksi buruh tersebut, sejumlah jalan di sekitar Gedung Sate ditutup sehingga mengganggu lalu lintas bagi pengendara disekitar.

Lautan merah dan biru yang menjadi seragam para buruh yang demo, tampak memadati depan Kantor Gubernur Jawa Barat tersebut.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI), Said Iqbal berharap Gubernur Jawa Barat menandatangani UMK sesuai rekomendasi bupati/wali kota.

Baca Juga: Selebgram Rachel Vennya Akan Segera Disidang, Berkas Sudah Diterima JPU

"Berilah hidayah pada Gubernur Jabar untuk menandatangani UMK sesuai rekomendasi bupati/wali kota," ungkapnya di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Selasa, 30 November 2021.

Ia pun mengajak para buruh untuk tidak lagi memilih Ridwan Kamil sebagai pemimpin daerah, jika tidak menandatangani rekomendasi UMK tahun 2022.

Pasalnya, selama demonstrasi selama dua hari, tidak ada satu pun perwakilan dari Pemprov Jabar termasuk Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang menemui buruh.

"Kita lihat bagaimana Gubernur Jakarta menemui buruh, sedangkan di Jabar, gubernurnya tidak menemui buruh. Maka jangan dipilih lagi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Roy Jinto menyatakan, pihaknya tidak mau beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum. Karena, SK Wagub tidak ada dalam ketentuan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2022.

Baca Juga: Ucapkan Terima Kasih kepada Presiden Jokowi, Petani Trenggalek Harapkan Bisa Panen 3 Kali Dalam Setahun

Sehingga para buruh meminta Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menemui massa aksi seperti Gubernur DKI, Anies Baswedan yang menemui para buruh ketika aksi demonstrasi di Jakarta.

"Gubernur Jabar enggak berani menemui rakyatnya. Padahal anda dipilih berdasarkan suara-suara yang hadir di sini. Anda bisa menang dan menikmati jabatan serta fasilitas karena suara dari kaum buruh. Maka kami kaum buruh yang sedang menunggu Anda, kami adalah rakyat dan warga Jabar," jelasnya.

Dikatakannya, Gubernur Jabar jangan hanya mengutarakan slogan Jabar Juara Lahir dan Batin apabila upah buruh tidak mengalami kenaikan. Bahkan kondisi buruh saat ini mengalami kesengsaraan lahir maupun batin.

Baca Juga: Dibongkar Komnas HAM, Polisi Periksa Handphone Pedagang dan Pengunjung KM 50 Hingga Minta Hapus Rekaman

"Jangan hanya lip service, Gubernur Jabar dengan tagline Jabar Juara Lahir dan Batin, menemui buruh saja susah," ucapnya.

Dengan demikian, ia meminta kepada seluruh peserta aksi untuk tidak membubarkan diri, sampai SK kenaikan UMK ditandatangani oleh Gubernur Jabar sesuai harapan para buruh.

"Maka saya instruksikan kepada seluruh peserta aksi hari ini, jangan membubarkan diri sampai SK itu ditandatangani sesuai dengan harapan kami," tambahnya.

Seperti diketahui, hari ini menjadi batas akhir Gubernur Jabar untuk menandatangani SK rekomendasi UMK 2022 yang telah diajukan bupati/wali kota.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x