GALAMEDIA – Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara terkait pelaporan dirinya dan ketiga tokoh lainnya, yakni Hersubeno Arief, Refly Harun, dan Natalius Pigai oleh Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat) ke Mabes Polri.
Rocky bersama tiga tokoh lainnya dilaporkan terkait dugaan ujaran kebencian. Mereka berempat disebut kerap membuat pernyataan yang berpotensi memecah belah bangsa.
Baca Juga: Pendanaan Syariah, Agree Kerja Sama Pembiayaan dengan ALAMI Sharia Hingga Rp50 Miliar
Salah satu yang disoroti Perekat adalah kritik yang dilontarkan Rocky terhadap Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo yang dianggap terlalu ikut campur mengenai persoalan di tubuh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Atas pelaporan ini, Rocky menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah gagal dalam menghasilkan kesetaraan bagi warga negara dan gagal membuat percakapan publik berbasis hak.
Hal tersebut disampaikannya melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official Rabu, 1 Desember 2021.
“Saya sering terangkan bahwa hal-hal semacam ini terjadi karena Presiden Jokowi gagal menghasilkan kesetaraan warga negara, gagal membuat percakapan publik berbasis pada hak-hak konstitusional,” ujar Rocky.
Ahli filsuf ini menjelaskan, kritik yang ia lontarkan pada Romo sebelumnya bertujuan agar Stafsus Dewan Pengarah BPIP tersebut dapat mengendalikan akalnya pada hal-hal yang bersifat ideologis.