GALAMEDIA - Sebuah video yang memperlihatkan tiang atau pier kereta cepat Jakarta-Bandung viral di media sosial.
Dalam video yang beredar nampak tiang tersebut dirobohkan oleh tiga eskavator. Tak lama tiang tersebut jatuh dan menimpa eskavator di bawahnya.
Berdasarkan informasi, pembongkaran tiang kereta cepat Jakarta-Bandung bukan tak beralasan.
Diketahui, pembongkaran tersebut dilakukan setelah adanya intruksibdari quality PT KCIC dan konsultan supervisi CDJO.
Pembongkaran tersebut dilakukan karena adanya pergeseran alignment yang menyebabkan tiang tersebut salah koordinat.
Pembongkaran tiang atau pier ini diketahui terletak di DK 46, Teluk Jamber, Kabupaten Karawang pada Minggu, 5 Desember 2021.
Sontak kejadian ini membuat geger publik hingga menuai komentar beberapa tokoh publik termasuk mantan sekretaris kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Melalui cuitan di akun Twitter-nya @msaid_didu, ia mengatakan harus ada yang bertanggung jawab terkait kasus tersebut.
"Harus ada yg bertanggungjawab," cuitnya dikutip Galamedia, Kamis 9 Desember 2021.
Baca Juga: Pria Wajib Baca! Wanita Berbulu Itu Gak Selalu 'Nafsuan', Begini Penjelasan Ahli
Cuitan Said Didu lantas mendapat berbagai respon dari warganet. Tak sedikit yang mempertanyakan kerugian akibat hal tersebut.
"1 pier berapa milyar itu, terus d bebankan ke siapa itu kegagalan pembangunannya? apa ini kode keras proyek kereta cepat kcic ini nasibnya kaya Kertajati, LRT Palembang, bhkn lebih parah rugi dan mangkrak?," komentar salah satu netizen.
"Proses pilar sebesar itu jadi butuh waktu berhari2 mulai pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran dan cuting beton. Kok baru ketahuan salah koordinat?," komentar lainnya.***