Habib Bahar Didatangi Brigjen TNI, Refly Harun: Ini Kan Masalah Ringan, Malah Ingat Masa Orde Baru

- 3 Januari 2022, 17:45 WIB
Habib Bahar Didatangi Brigjen TNI, Refly Harun: Ini Kan Masalah Ringan, Malah Ingat Masa Orde Baru
Habib Bahar Didatangi Brigjen TNI, Refly Harun: Ini Kan Masalah Ringan, Malah Ingat Masa Orde Baru /Kolase ANTARA/HO-Humas Ditjenpas./Tangkapan layar YouTube Refly Harun

GALAMEDIA – Nama Danrem 061/Suryakancana Brigjen TNI, Achmad Fauzi mendadak terkenal usai video perdebatannya dengan Habib Bahar bin Smith viral di media sosial.

Dalam video, Achmad tampak terlibat debat sengit dengan Habib Bahar. Awalnya mereka membahas pemanggilan Habib Bahar ke Polda Jawa Barat (Jabar) soal pernyataan terhadap KSAD, Dudung Abdurachman.

Baca Juga: 5 Artis Yang Mengasuh Spirit Doll alias Boneka Arwah Yang Mirip Bayi Manusia

Achmad menilai pernyataan Habib Bahar tersebut menyinggung institusi, menjelekkan KSAD, dan berpotensi meresahkankan masyarakat.

Kapenrem 061/SK Mayor Inf Ermansyah menjelaskan bahwa tujuan Achmad mendatangi Habib Bahar untuk memberi imbauan agar ke depan ceramahnya tak lagi menyinggung insitusi TNI, terkhusus Dudung.

Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun lantas menanggapi hal ini. Refly mengatakan, bila dibiarkan, tindakan Achmad bisa mengembalikan masuknya TNI ke ranah politik sipil.

Baca Juga: Viral! KH Shobri Lubis Serukan Pembelaan Untuk Habib Bahar: yang Punya Keberanian Jagain…

Hal ini, kata dia, mengingatkan pada masa-masa Orde Baru (Orba), di mana saat TNI masuk ke ranah politik sipil, maka akan sulit menarik keluarnya lagi.

“Sekali TNI masuk ranah politik, masa susah bagi kita untuk menariknya keluar lagi. Pengalaman buruk kita pada era Orde Baru menunjukkan negara ini sangat mencekam salah satunya karena kita tidak bebas untuk berbicara,” ungkapnya melalui kanal Youtube Refly Harun dilansir Senin, 3 Januari 2022.

“TNI atau ABRI pada saat itu bertugas sebagai centeng penguasa,” sambungnya.

Advokat ini menjelaskan, pada era Orba, masyarakat seakan diliputi suasana ketakutan, karena setiap kritik yang ditujukan untuk penguasa langsung ditindak aparat TNI.

Baca Juga: Pulang dari Luar Negeri Puluhan Warga Jabar Terpapar Omicron, Begini Respons Ridwan Kamil

Hal inilah yang patut dicegah agar tidak kembali ketika gelombang reformasi bergulir pada 1998.

“Kita tidak ingin TNI mendatangi warga sipil dan menakut-nakutinya,” ucapnya.

Menurut Refly, TNI tidak perlu sampai harus mendatangi Habib Bahar, apalagi pihak kepolisian sudah memproses hal ini.

“Memanggil terlapor, atau menjemput terlapor itu tugas polisi, bukan TNI. Lagi pula ini kan bukan hal yang besar. Ini kan masalah ringan, katakan penghinaan kalau memang dianggap menghina,” jelasnya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 3 Januari 2022: Tolak Permintaan Al, Andin Tetap Pergi dengan Reyna

Dia menegaskan bahwa Habib Bahar tidak pernah membawa institusi TNI dalam kritiknya.

“Habib Bahar tidak menyebut institusi TNI tetap langsung nama Jenderal Dudung. Jadi ini kritik personal. Tetapi akhirnya kasusnya menjadi ujaran kebencian dan, kapolri sudah menegaskan bahwa kasus ujaran kebencian yang melapor adalah orang yang berkaitan langsung,” tandasnya. ***

 

Editor: Muhammad Ibrahim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x