GALAMEDIA - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam turut menanggapi pernyataan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko.
Menurut Saiful, menyandingkan BJ Habibie dengan Megawati Soekarnoputri soal riset yang telah dihasilkan adalah upaya Laksana untuk menjilat kekuasaan.
Saiful mengatakan, seorang peneliti seharusnya bicara kebenaran secara utuh. Bukan memuja-muji dengan atau tanpa dasar yang jelas.
Bahkan, Saiful mempertanyakan, apa hasil dari riset Megawati yang dipuji-puji oleh Laksana.
“Terkait pernyataan Kepala BRIN, menurut saya berlebihan. Kita lihat saja apa bukti hasil riset Megawati? Apakah dimuat di jurnal terindeks mana?” katanya pada wartawan Selasa, 4 Januari 2022.
Baca Juga: Kepala BRIN Puji-puji Megawati Paling Konsen Riset, Pengamat: Menjilat Atasan dan Kekuasaan!
Sebab, pengertian konsen di bidang riset artinya melakukan penelitian. Oleh karena itu, tidak pantas membandingkan Habibie dengan Megawati.
“Saya kira jangan bandingkan antara Habibie dengan Megawati. Kalau BJ Habibie jelas riset yang dihasilkannya, kalau Megawati kira-kira apa riset yang dihasilkannya?” tutur Saiful.
Lebih lanjut, pengamat politik ini meminta Kepala BRIN untuk menjelaskan dan membuktikan pujiannya kepada publik.