Menkeu Sri Mulyani Sering Galau Ketika Naikan Harga Cukai Rokok: Memang Rumit Banget

- 7 Januari 2022, 17:13 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani /Humas Setkab/Agung
GALAMEDIA - Siapa yang tak mengenal presenter sekaligus mentalist, Deddy Corbuzier?

Baru-baru ini, Deddy Corbuzier kembali menyita perhatian netizen hingga rekan sesama selebritis.

Usai, sebelumnya Deddy Corbuzier menghebohkan publik lantaran mengundang Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Kini, melalui akun Instagram pribadinya @mastercorbuzier, pemilik podcats Close The Door tersebut rupanya mengundang tamu yang sangat dihormati di Republik Indonesia, yakni KH. Ma'ruf Amin.
 
Baca Juga: LINK NONTON LIVE STREAMING Persib Bandung vs Persita Tangerang, Malam ini Pukul 20.30 WIB Hanya di Indosiar

Lagi dan lagi, Deddy Corbuzier kembali mencuri perhatian, kini pemilik podcast Close the Door tersebut mengundang tamu yang tak biasa, yakni Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani.

Dalam podcast tersebut nampak Sri Mulyani membicarakan soal kenaikan harga cukai rokok.

Lebih jauh, Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya harus bermain cantik saat membuat kebijakan soal kenaikan harga cukai rokok.
 
Baca Juga: Profil dan Fakta Menarik Yeonjun TXT, MOA Harus Tau!

Pasalnya, akan ada banyak pihak yang protes jika Sri Mulyani menaikkan harga cukai rokok terlalu tinggi atau terlalu rendah.

"Jadi kalau kita ngomongin cukai, ada yang bilang rokok itu kebutuhan," katanya dilansir Galamedia dari saluran YouTube Deddy Corbuzier pada Jumat, 7 Januari 2021.

"Ada yang mengatakan kalau kamu konsumsi rokok ada implikasi kesehatan," sambungnya.

Tak berhenti disitu, berdasarkan penuturan Menkeu Sri Mulyani bahwa orang-orang dari komunitas kesehatan meminta agar harga cukai rokok harus dinaikkan setinggi-setinggi.
 
Baca Juga: Film 'Cinta Pertama, Kedua & Ketiga' Resmi Tayang di Bioskop, Begini Keseruan Kisahnya

"Kalau dari Kementerian Kesehatan mereka akan mengadvokasi, kalau banyak sekali orang-orang dari komunitas kesehatan advokasinya rokok harus setinggi-tingginya," tuturnya.

"Karena mereka menganggap orang sakit yang penyebabnya rokok, itu menjadi ongkos ekonomi dan keluarga yang besar banget," sambungnya.

"Apalagi kelompok masyarakat bawah ini asuransi kesehatannya dibayar oleh negara. Nah, ini penyebab penyakit karena rokok ini cukup gede klaimnya di rumah sakit," tambahnya.
 
Baca Juga: Ashanty Positif Covid-19 Usai Liburan ke Turki, Deddy Corbuzier: Gue Aja Mau ke US Cancel Sejak Desember

Sedangkan bagi para pelaku industri rokok, harga cukai rokok tidak boleh terlalu tinggi, karena ada petani dan pekerja.

"Industrinya, mereka bilang, rokok itu ada petaninya, cengkeh dan tembakau. Jadi ada komunitas petaninya, ada pekerjanya, apalagi yang rokok linting," katanya.

Atas dasar tersebut, Sri Mulyani kerap kali merasa dilema saat akan membuat kebijakan kenaikan harga rokok.

"Jadi kalau kita buat policy, ada yang bilang ini bahaya, harus dikurangi. Tapi ada petani, ada pekerja. Jadi ini policy yang memang rumit banget, it's a verry classis dilemma," ujarnya.
 
Baca Juga: Bocoran Buku Harian Seorang Istri 7 Januari 2022: Kevin Berhasil Kabur, Dewa dan Pasha Gagal Dapat Informasi

Kendati demikian, Menteri Keuangan tersebut mengaku bahwa dirinya harus bermain cantik ketika menaikkan harga cukai rokok, agar tidak dimarahi oleh banyak pihak.

"Dan saya selalu dimarahi semua pihak. Kalau saya naikin kekecilan, orang-orang kesehatan marah-marah. Mereka bilang, 'Menteri Keuangan pasti dilobi sama Industri rokok'," tuturnya.

"Kalau saya naikin ketinggian, saya dimarahi lagi, 'Oh pasti menteri keuangan dilobi sama orang-orang kesehatan dan dunia internasional'," kata Sri Mulyani.
 
Baca Juga: Praveen Jordan dan Melati Daeva Dicoret dari Pelatnas Cipayung? Begini Kata PB Djarum

"Jadi saya harus main cantik. Kita naikin berdasarkan beberapa skenario dan hitung-hitungan tadi," sambungnya.

"Kalau naikkin 1 persen, berapa reaksinya terhadap pembelian. Gak coba-coba, kita berdasarkan data historis, terus kita run, model istilahnya," lanjutnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x