Baca Juga: Bu Cinta Ditanya Soal Kesiapan jadi Ibu Negara, Ridwan Kamil Menjawab: Kalau Takdir, Bismillah
Terhitung 99 persen kasus omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
Adapun juga 97 persen kasus ini didominasi oleh para pelaku perjalanan luar negeri dan berasal dari Provinsi DKI Jakarta.
Nadia juga merekomendasikan perawatan berupa perubahan tatalaksana pada pasien asimtomatik dan gejala ringan.
Contohnya seperti penambahan obat molnupiravir dan paxlovid untuk gejala ringan.
"Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta. Pasien dengan komorbid dengan tingkat keparahan apa pun dirawat di rumah sakit," ucap Siti Nadia Tirmizi.
Baca Juga: Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Kota Bandung, Polisi Langsung Bekuk Pelaku
Tak hanya itu, Kemenkes juga merekomendasikan asesmen kebutuhan oksigen konsentrator atau isotank di daerah dengan peningkatan kasus perawatan, seperti di daerah Jakarta, Jawa Barat, dan juga Sulawesi Utara.
Nadia juga menyebutkan gejala yang paling banyak dialami adalah batuk dan disertai pilek, dari kebanyakan kasus omicron.
"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk dan pilek," ungkap Siti Nadia Tarmizi.***