7 Pejuang Asing Dalam Perang Kemerdekaan Republik Indonesia, Milenial Wajib Tahu

- 17 Januari 2022, 21:34 WIB
Ilustrasi perang kemerdekaan.
Ilustrasi perang kemerdekaan. /Unsplash.com/Hasan Almasi
  1. Haji Poncken Princen

Tahun 1947 di tiba di Pelabuhan Tanjung Priok dan kemudian ditempatkan di Purwakarta, Jakarta, dan Bogor sebagai tentara Belanda.

Singkat cerita, tahun 1948 dia membelot menjadi pejuang Indonesia karena tidak suka melihat penindasan yang dilakukan bangsanya.

Selanjutnya dia tercatat aktif sebagai gerilyawan Republik yang berjuang di wilayah Cianjur dan Sukabumi pada 1949.

Militer Belanda terus memburunya dan mencoba untuk menghilangkan nyawanya, namun selalu gagal.

Baca Juga: Niat Serang Haruna Soemitro, Warganet Malah Nyasar ke Akun Partai Hanura: Pak Wiranto Buka IG Kena Serang

  1. Warner dan Losche

Mereka berdua adalah Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang pada 1945 ditawan tentara inggris di Jakarta, lalu “dibuang” ke Pulau Onrust, Kepulauan Seribu.

Warner dan Losche yang merupakan awak Kapal Selam U-219, berhasil lolos dari neraka Onrust. Begitu sampai di daratan Jakarta, mereka bergabung dengan para gerilyawan Indonesia.

Warner dan Losche kemudian oleh Kolonel Zulkifli Lubis ditempatkan di Ambarawa selaku instruktur militer untuk pelatihan intelijen Republik Indonesia.

  1. Yang Chil Sung

Yang Chil Sung dikenal oleh masyarakat Wanaraja di Garut dengan nama Komaruddin. Sebagai pemuda Korea yang ikut tentara Jepang ke Indonesia.

Yang Chil Sung bersama pasukannya pada Maret 1946 terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Pangeran Papak (PPP).

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah