Orang Dekat SBY Sentil Arteria Dahlan yang Minta Kejati Dicopot Gara-gara Pakai Bahasa Sunda

- 18 Januari 2022, 15:21 WIB
Mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam. /Antara/Yudhi Mahatma/

GALAMEDIA - Pernyataan politisi PDIP Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung agar mengganti alias mencopot oknum Kepala Kejati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat menuai sorotan.

Pernyataan Arteria Dahlan itu muncul saat gelaran rapat Komisi III DPR Ri dengan Jaksa Agung St Burhanuddin di kompleks parlemen Senin, 17 Januari 2022 kemarin.

Arteria Dahlan bercerita soal ada oknum Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat kerja.

Baca Juga: Persib Bandung vs Borneo FC, Ajang Kebangkitan Persib untuk Juara

Dia tak menyebut nama siapa oknum Kejati yang dimaksud.

Arteria lantas meminta agar Jaksa Agung mengganti oknum tersebut. "Ada kejati Pak, yang dalam rapat reker itu ngomong pake Bahasa Sunda, ganti Pak itu," ucap Arteria Dahlan.

Dia melanjutkan bahwa tidak semestinya Bahasa Sunda digunakan dalam rapat. "Kami mohon yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," ucapnya.

Baca Juga: HEBOH! Wajah Kaesang Pangarep Ada di Kemasan Snack, dr Eva: Mas Kaesang Lewat Tender Ya? Biar Nda Dikira KKN

Kini ucapan Arteria tersebut menjadi ramai dan menuai beragam protes dari kalangan masyarakat khususnya di Jawa Barat.

Mulai dari budayawan sampai komunitas-komunitas budaya menilai bahwa ucapan Arteria menunjukan rasisme.

Terkini, tanggapan juga datang dari mantan Sekretaris Kabinet (Setkab) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam.

Baca Juga: Usai Berani Menantang Allah di Mana, Kini Gus Arya Merengek Minta Maaf: Kasihani Saya, Tolong

Dipo Alam yang juga dikenal bersahabat dengan SBY itu mempertanyakan maksud Arteria melontarkan pernyataan itu.

"Iyeu teh nanaonan euy (ini ngapain)," kata Dipo Alam melalui akun Twitter pribadinya @dipoalam49 Selasa, 18 Januari 2022.

Tak lama berselang, usai politisi PDIP buka suara soal ucapan Arteria dan memintanya agar tidak arogan, Dipo Alam pun sempat kembali merespons.

"Nah! 'nanaonan' geus terjawab Kang (Nah ngapain? sudah terjawab)," ucapnya.

Baca Juga: Makmum 2, Film Horor yang Sukses Ditonton Lebih dari 1 Juta dalam 17 Hari Penayangan

Sebelumnya kritik juga dilayangkan budayawan dan Jawa Barat, Budi Dalton lewat akun Instagram-nya @artgram.

Budi Dalton menilai bahwa sikap anak buah Megawati Soekarnoputri itu sudah jelas memperlihatkan rasisme.

Dikatakannya bahwa percuma selama ini narasi toleransi terus digembar-gemborkan di tengah masyarakat.

Baca Juga: Buntut Panjang Omongan Arteria Dahlan Minta Kajati Dipecat karena Berbahasa Sunda Saat Rapat

"Hei, percuma euy rakyat menggembar-gemborkan toleransi, lalu persatuan. Wakil rakyatna ge rasis kitu," katanya.

"Lagi pula di dalam sebuah rapat tuh, juga banyak yang memakai istilah dalam bahasa Inggris atau bahasa daerah yang lainnya,” ujarnya menjelaskan.

Musisi ini juga mempertanyakan alasan penggunaan bahasa Sunda justru disoal sedangkan bahasa lain tidak.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Drama Korea Bertema Zombie, Banyak Adegan Menyeramkan

"Tapi saat idiom Sunda ini muncul kenapa mesti dikritik? Kalau yang berbahasa lain tidak!” ungkap Budi Dalton.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x