Sebut Ajang Balas Dendam Jika Ahok Jadi Kepala IKN, RG: Mau Masuk Akal? Anies Pindah, Dia Terlibat dari Awal

- 28 Januari 2022, 19:06 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung./YouTube Rocky Gerung Official /
Pengamat politik Rocky Gerung./YouTube Rocky Gerung Official / /

GALAMEDIA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menegaskan akan mengajukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menilai sosok Ahok memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otoritas IKN.

"Tapi, siapa yang akan diputuskan, kami serahkan kepada Presiden Jokowi," ucapnya dilansir Galamedia dari Antara pada Jumat 28 Januari 2022.

Baca Juga: Mesin Blower Pabrik Tepung PT BMP Subang Meledak, Beberapa Pekerja Luka Bakar

"Hanya saja, PDIP punya nama-nama calon yang memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otorita IKN, termasuk Pak Basuki Tjahaja Purnama. Beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik, selama menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur di Jakarta," tambahnya.

Meski begitu, PDIP menyerahkan keputusan kepada Presiden Jokowi.

"Itu kami serahkan sepenuhnya kepada presiden. Hanya saja ketika partai diminta kami punya nama-nama yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bapak Presiden," jelasnya.

Baca Juga: Tok! PDIP Ajukan Ahok ke Jokowi untuk Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Baru: Beliau Punya Kepemimpinan yang Baik

"PDIP meyakini siapa pun yang ditetapkan itu memenuhi kualifikasi yang diharapkan PDIP," lanjutnya.

Kabar Ahok akan memimpin IKN tersebut lantas turut ditanggapi pengamat politik, Rocky Gerung.

Menurut RG, munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon yang akan memimpin IKN baru ini nantinya akan membuat publik bertanya-tanya.

Baca Juga: Ular BabI Teror Keluarga Yoga di Cimahi

"Di belakang itu orang ingat lagi kenapa mesti Ahok yang ditaruh di situ, walaupun saya enggak anggap bahwa enggak penting banget," ucapnya.

"Karena saya menolak (pemindahan IKN), mau otoritas siapa kek, wong saya enggak suka pemindahan kok," sambungnya.

Tak berhenti di situ, RG menilai nantinya akan muncul asumsi bahwa dipilihnya Ahok adalah bentuk dendam kepada Anies Baswedan.

Baca Juga: Bikin Bangga! 5 Artis Indonesia Ini Tak Disangka Pernah Main Film Hollywood

Ia menuturkan, jika memang ingin memindahkan IKN, maka untuk pemimpinnya bisa langsung memindahkan Anies saja ke ibu kota baru tersebut.

"Waktu nama Ahok dimunculkan, orang ingat lagi 'Wah ini cuma karena dendam supaya mau meledek Anies'. Kan kalau mau masuk akal, Anies aja dipindahin ke situ, kan lebih masuk akal. Anies lebih ngerti dan Anies ada dalam proses pembicaraan awal ini," terangnya.

"Tapi begitu nama Ahok muncul, lalu antropologi yang lama itu keluar lagi 'Oh ini sebetulnya dendam lama, karena itu mau dipulihkan'. Ya semacam ada keangkuhan sebetulnya 'kita dulu kalah, sekarang kita jadiin lagi Ahok'," papar RG.

Baca Juga: PDIP Keukeuh Ajukan Ahok jadi Kepala Otoritas IKN, Roy Suryo: Kok Calonkan Mantan Napi juga Penista Agama?

Ia juga menilai Presiden Jokowi tidak paham akan adanya sentimen di masa lalu yang akan kembali menyeruak jika nama Basuki Tjahaja Purnama dimunculkan.

"Pak Jokowi enggak paham sih. Kalau Pak Jokowi paham apa yang disebut citizenship dia mengerti bahwa nanti kalau ini (Ahok) dimajukan, dendam lama itu muncul, jadi jangan," jelasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x